Jumat, 22 November 2024

Serbuan Vaksin di Kampus UINSA Disiapkan 5 Ribu Dosis

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ilustrasi. Vaksinasi di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Rabu (4/8/2021). Foto : Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim  dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  menggelar akselerasi, atau percepatan vaksinasi yang melibatkan perguruan tinggi.

Kali ini, serbuan vaksin itu dilakukan di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Vaksinasi yang bakal digelar selama dua hari itu ditinjau langsung Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, dan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Rabu (4/8/2021).

Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa di Kota Surabaya semua stakeholder menjadi satu kesatuan untuk bersama-sama mensukseskan vaksinasi. Ketika Pemprov Jatim menyediakan vaksin untuk kampus, maka Pemkot Surabaya menyediakan tenaga kesehatannya, dan kampus menyediakan tempat dan kepanitiaannya.

“Jadi, kampus bisa melakukan vaksin kepada civitas akademika dan juga warga di sekitarnya, sehingga di Kota Surabaya itu bisa menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintahannya yang bergerak, tapi semua stakeholder juga bersama-sama mensukseskan vaksin ini,” kata Eri saat meninjau vaksinasi di UINSA.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya menerjunkan sekitar 30 tenaga kesehatan untuk menjadi vaksinator. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga skrining yang juga diperbantukan. Sebab, vaksinasi di UINSA itu akan disiapkan sekitar 5 ribu dosis untuk disuntikkan  selama dua hari,  pada Rabu(4/7/2021),  sebanyak 2.500 dosis,  dan hari ini, Kamis (5/8/2021)  sebanyak 2.500 dosis.

“Seperti yang disampaikan Ibu Gubernur, Insyaallah vaksin yang diberikan ke sini 5 ribu, sehingga kita siapkan nakesnya,” tegasnya.

Dengan cara ini, ia mengaku ingin menunjukkan bahwa semua kampus di Surabaya melakukan serbuan vaksin untuk civitas akademika dan juga warga di sekitarnya, khususnya warga Surabaya. Artinya, semua stakeholder bersama-sama dengan Pemprov, dengan Pemkot Surabaya, dan juga perguruan tinggi ikut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Ini juga untuk mengejar herd immunity di Kota Surabaya,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Masdar Hilmy Rektor UINSA menyampaikan bahwa vaksinasi ini dapat terselenggara berkat kerjasama antara Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan juga pihak kampus. Sebab, vaksinnya dari Pemprov, nakesnya dari Pemkot Surabaya dan tempat serta kepanitiannya dari UINSA.

Adapun sasaran vaksinnya yaitu untuk para dosen dan tenaga pendidik beserta keluarga besarnya, termasuk anak istrinya, dan juga semua pegawai UINSA beserta para alumni UINSA. Bahkan, vaksin itu juga diperuntukkan bagi warga sekitar kampus yang belum menerima vaksin, karena ternyata sudah banyak juga yang divaksin.

“Jadi, kami koordinasikan datanya dengan rinci, karena kami tidak ingin ada kerumunan pada saat pelaksanaan vaksin. Makanya saya cek terus datanya setiap hari, karena jangan sampai bergerombol,” ujarnya.

Menurutnya, kampus atau lingkungan pendidikan memang harus mengambil peran dalam vaksinasi ini. Bahkan, ia juga mengaku sempat berpikir untuk menyumbangkan salah satu asrama di UINSA untuk dijadikan tempat isolasi mandiri, karena kebetulan pada saat itu pemerintah sedang menggalakkan program isolasi mandiri dan asramanya sedang kosong.

“Namun ternyata, waktu itu ada PPKM, sehingga kami terlambat merespon. Tapi kalau vaksin ini, termasuk vaksin keduanya nanti, kami siap fasilitasi,” katanya. (man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs