Satu keluarga di Dusun Ngumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto menjadi korban penganiayaan.
Danang Marko Pambudi (17) menganiaya kedua orang tua dan satu adiknya dengan palu hingga kritis.
Penganiayaan itu terjadi pada Rabu (31/03/2021) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Kushariadi (49) warga sekitar, mengatakan, aksi itu baru diketahui oleh tetangga sekitar setelah salah satu korban menangis dan teriak mintak tolong.
“Saat saya dengar itu sempat gak berani masuk karena di dalam sudah diketahui banyak darah,” tuturnya.
Selang beberapa waktu, dirinya dan warga lain memberanikan diri mendobrak pintu dan mengetahui satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan satu anaknya yang masih berusia 8 tahun bersimbah darah.
“Saat itu semua ada di kamar jadi satu, saya gak tega lah darah sudah berlumur seperti itu,” jelasnya
Kata dia, aksi penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh anaknya sendiri yang bernama Danang. Pelaku merupakan anak nomor dua dari pasangan suami istri yang dianiaya.
“Kejadian persisnya seperti apa dan pakai apa saya kurang tahu, saya hanya menolong,” tegas Kushariadi.
Mengetahui keluarga tersebut bersimbah darah, dirinya bersama warga lain, langsung berusaha menolong korban dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan.
“Saat kejadian pelaku sudah tidak ada, kurang tahu lari ke mana,” tegasnya
Sementara itu AKBP Dony Aleksander Kapolres Mojokerto membenarkan adanya penganiayaan satu keluarga di Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar oleh pelaku Danang Marko Pambudi. Kata dia, saat ini petugas masih melakukan pengembangan.
“Masih kita kembangkan petugas juga masih berada di lapangan untuk mencari alat bukti,” terangnya.
Akibat kejadian tersebut ketiga korban yaitu orang tua pelaku Sugianto (52), Tatik Kuswatin (40) dan adiknya, Dayung Rahmad Adi Santuso (8) mengalami luka serius.
“Saat ini para korban masih menjalani perawatan intensif di RS Sido Waras,” tegasnya.
Dr Nurul Dokter Jaga IGD Rumah Sakit Sido Waras menjelaskan ketiga korban masih dalam penanganan intensif di IGD.
“Si bapak saat ini menjalani operasi, sedangkan anak sudah ada di ICU menunggu giliran. Si bapak kemudian akan kita operasi juga,” terangnya.
Sedangkan untuk Tatik Kuswatin rencananya akan dirujuk ke rumah sakit lain, lantaran mengalami luka cukup serius pada bagian mata.
“Untuk ibu ini nantinya akan kita rujuk karena di sini gak bisa ditangani, tadi dokter spesialis mata dari kita (RS Sido Waras, Red) juga sudah mengecek dan memang harus dirujuk, sebab matanya ini hampir keluar,” jelasnya.
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, kondisi terparah dialami oleh Sugianto yang mengalami lima luka robek akibat pukulan pada bagian kepala.
Sedangkan Dayung dan Tatik mengalami luka cukup serius pada bagian pelipis mata dan dahi.
“Yang parah itu si bapak. Ada lima luka pada bagian kepala hingga mengakibatkan luka otak berat. Si ibu pada bagian mata sampai bola mata hampir keluar. Untuk si anak hanya satu di daerah dahi, tapi cukup dalam,” tegasnya.(fad/dfn/bid)