Setelah menjalani serangkaian prosedur karantina, sebanyak 18 pekerja migran asal dari Sidoarjo dinyatakan negatif Covid-19.
“Alhamdulillah, sampai hari ini, sudah mungkin lima atau enam kali yang datang, jumlahnya ada 18 orang. Kemudian di antara mereka, setelah kita periksakan kembali, negatif, kita pulangkan,” kata drg. Syaf Satriawan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (9/5/2021).
Ia juga mengungkapkan, meski telah menjalani isolasi selama lima hari di fasilitas pemerintah, pekerja migran yang sudah dipulangkan disarankan untuk isolasi mandiri selama seminggu, hingga total isolasi selama 12 hari.
drg. Syaf juga mengucapkan syukurnya karena para pekerja migran sudah memahami prosedur dan tidak ada yang melawan.
“Jadi saya mengucapkan terima kasih juga, para PMI ini tidak ada yang memberontak, tidak ada yang marah-marah. Alhamdulillah mereka digiring dari Surabaya, dua hari, setelah diperiksa PCR, kita jemput ke Kabupaten Sidoarjo, kita tempatkan di hotel, isolasi tiga hari. Kemudian kita periksa lagi, negatif, ya happy-happy aja gitu. Sudah paham karena dia akan pulang ke Indonesia, diperlakukan seperti itu, insyaAllah sudah siap,” jelasnya.
Upaya-upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo ini guna mencegah penyebaran Covid-19 yang kemungkinan dibawa oleh pekerja migran.
Berkaca dari kasus Covid-19 di India, dia turut prihatin karena virus ini sudah bermutasi menjadi B1617. Jenis ini, katanya, memiliki tingkat penularan yang sangat cepat dan ancaman kematian yang cukup tinggi.
Untuk itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, menggunakan masker, tidak keluar jika tidak perlu, dan selalu membawa handsanitizer.(frh/dfn)