Terungkapnya jual beli sejumlah satwa liar dan dilindungi yang diungkap Polda Jawa Timur, membuktikan masih minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait dengan satwa liar.
“Satwa liar apapun jenisnya, seharusnya tetap dibiarkan liar. Artinya dibiarkan tetap berada pada habitatnya. Satwa liar jangan dipelihara, jangan dijadikan satwa yang tidak liar lagi. Ini yang keliru, ” terang Rifqi Ahir Aktivis Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Rabu (17/2/2021).
Dengan memahami bahwa satwa liar harus tetap berada pada habitatnya, lanjut Rifqi maka masyarakat tidak akan dengan mudah mencari, menangkap atau membunuh satwa liar. Dengan begitu, masyarakat juga tidak mudah tergiur tawaran sejumlah uang untuk menangkap satwa, lalu menjualnya.
“Menangkap satwa liar, biasanya yang diharapkan bisa dipelihara adalah anak-anaknya. Dan untuk itu maka satu-satunya cara adalah membunuh induknya. Ini tidak boleh terjadi karena anakan yang kehilangan induk kemudian dipelihara akan mengurangi sifat liar sebagai sifat alami satwa. Ini berbahaya, ” kata Rifqi.
Satwa liar yang berada di habitatnya justru merupakan bagian dari menjaga ekosistem hutan, lingkungan tempat satwa liar hidup. Jika lingkungan atau habitat satwa liar semakin sempit, maka satwa didalamnya pasti akan mencari habitat atau lingkungan baru yang bisa dipakai untuk berkembang biak dan mempertahankan hidup.
“Kalau habitat atau lingkungan tempat hidup Gajah semakin menyempit maka jangan salahkan kalau Gajah akhirnya turun ke kampung atau pemukiman warga. Ini pernah terjadi di Sumatera. Dan jangan sampai terulang kembali, ” ujar Rifqi.
Lalu apa yang harus dilakukan, agar masyarakat memahami bahwa satwa liar bahkan dilindungi harus dibiarkan ada pada habitatnya?? Rifqi menegaskan masih pentingnya edukasi sekaligus penyadaran tentang hak-hak asasi satwa.
“Salut dan penghargaan tertinggi buat Polda Jawa Timur yang berhasil mengungkap perdagangan satwa liar tersebut. Masyarakat tetap perlu mendapat edukasi tentang satwa sekaligus hak-hak hidup serta perlindungan bagi satwa. Ini penting dipahami juga para milenial, ” tegas Rifqi.
Edukasi tentang satwa dan hak hidupnya ditegaskan Rifqi juga perlu dilakukan pada milenial sejak usia dini agar memahami kehidupan satwa liar tetap liar agar tetap liar dan mampu menjaga ekosistem lingkungan.(tok/lim)