Angka kasus Covid-19 di Indonesia beberapa pekan pascalebaran tahun ini terus mengalami peningkatan.
Bahkan, tanggal 21 Juni kenaikan kasus harian nasional mencapai 14.536 kasus, dan itu tercatat sebagai yang tertinggi selama masa pandemi.
Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, selama lima pekan terakhir, kasus baru selalu lebih tinggi dibandingkan angka kesembuhan.
Pekan ini, puncak selisih antara penambahan kasus baru dengan pasien yang sembuh sebanyak 17.391 kasus.
Berdasarkan data per tanggal 20 Juni 2021, ada enam provinsi yang selisih kasus positif dengan angka kesembuhannya paling besar.
Yaitu, DKI Jakarta (selisih 13.032 kasus), Jawa Tengah (selisih 7.171 kasus), Jawa Barat (selisih 6.670 kasus), Jawa Timur (selisih 2.239 kasus), DI Yogyakarta (selisih 2.131 kasus), dan Banten (selisih 878 kasus).
“Angka kesembuhan yang lebih rendah dibandingkan kasus positif menjadi target utama perbaikan penanganan Covid-19,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Sementara, ada enam provinsi yang kasus aktifnya tertinggi, yaitu Jawa Barat (29.784 kasus), DKI Jakarta (11.411 kasus), Jawa Tengah (10.050 kasus), Papua (8.799 kasus), Riau (6.291 kasus), dan Kepulauan Riau (3.431 kasus).
Menurut Wiku, kondisi itu harus mendapat perhatian serius dari seluruh masyarakat. Pemerintah daerah dan pihak terkait juga wajib melakukan perbaikan penanganan.
Pembatasan kegiatan sosial ekonomi masyarakat seperti jumlah pekerja di kantor, kegiatan di pusat perbelanjaan, restoran, tempat wisata, serta fasilitas umum lainnya yang berpotensi menjadi titik penularan Covid-19, perlu diperketat.
Lebih lanjut, Profesor Wiku mengimbau pemerintah daerah menerapkan pola perawatan early over treatment yang direkomendasikan organisasi profesi kedokteran.
Dengan pola itu, pasien Covid-19 yang sudah menjalani perawatan di rumah sakit dan tidak mengalami gejala sakit berat, bisa dipulangkan untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Sehingga, rumah sakit mampu menampung pasien baru dengan gejala sakit sedang atau berat.(rid/dfn/iss)