Jumat, 22 November 2024

Satgas Covid-19: Masyarakat Tidak Perlu Panik atas Kemunculan Varian Omicron

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19. Foto: Biro Pers Setpres

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat waspada terhadap Virus Corona B.1.1.529 atau Varian Omicron yang menyebar di berbagai belahan dunia.

Walau varian yang pertama kali terdeteksi menyebar di Benua Afrika itu kemungkinan bisa menginfeksi penyintas Covid-19, dia meminta masyarakat tetap tenang.

Dia mengimbau masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan, dan vaksinasi begitu mendapat kesempatan.

“Sampai saat ini Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE) dari WHO menyatakan efek transmisibilitas dan keparahan gejala yang ditimbulkan Varian Omicron masih belum pasti dan perlu diperdalam dengan studi lanjutan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Untuk mencegah penyebaran penyebaran Varian Omicron di wilayah Indonesia, pemerintah sudah menyiapkan empat langkah mitigasi.

Langkah pertama, mengkaji ulang kebijakan pembatasan pintu masuk negara.

Mulai hari Senin (29/11/2021), Pemerintah Indonesia melarang sementara masuknya warga negara asing (WNA) yang 14 hari terakhir melakukan perjalanan dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hong Kong.

Kedua, pemerintah berupaya meningkatkan pengetesan dengan metode whole genome sequencing.

Langkah ketiga, memastikan mobilitas masyarakat dilakukan dengan aman. Dan yang keempat, memasifkan pelacakan dan pengetesan terutama kepada para pelaku perjalanan luar negeri.

Lebih lanjut, Profesor Wiku juga menekankan pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan menjelang Hari Raya Natal 2021, dan Tahun Baru 2022.

Untuk membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat, pemerintah akan menerapkan PPKM Level 3 secara nasional mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

Sebelumnya, Jumat (26/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan varian B.1.1.529 sebagai varian yang perlu diwaspadai (Variant of Concern).

Hasil penelitian para ahli, virus hasil mutasi itu berpotensi lebih cepat menular dibanding varian virus SARS-CoV-2 lainnya, dan disinyalir bisa mengurangi kemanjuran vaksin pembetuk antibodi.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs