Sabtu, 23 November 2024

Satgas Covid-19 Jatim: Izin Keramaian Belum Ketuk Palu

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ilustrasi COVID-19. Grafis: suarasurabaya.net

dr Makhyan Jibril Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mengatakan, wacana mengeluarkan izin keramaian, masih dalam level pembahasan.

“Setahu saya, Polri belum akan mengeluarkan izin keramaian, masih dalam tahap pembahasan. Belum ketuk palu,” ujar Jibril kepada Suara Surabaya Media, kamis (11/3/2021).

Dia mengatakan, jika memang nantinya wacana tersebut diberlakukan, pasti harus mengikuti protokol kesehatan (Prokes).

“Kita juga sudah punya pengalaman menggelar berbagai acara, tapi tidak terjadi apa-apa, Yang pasti akan diperketat terkait penerapan prokesnya. Khawatirnya bakal naik lagi kasusnya,” katanya.

Jibril mengatakan masih menunggu bagaimana model penerapan atau pelaksanaannya di lapangan. Sehingga jika memang wacana ini diberlakukan tentunya harus ada pengawasan ekstra dari Satgas Covid-19.

Sebelumnya, Jibril menyebutkan, setelah program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro (8/3/2021) lalu, kondisi Coivid-19 di Surabaya berdasarkan data per RT melandai. Menurutnya, zona hijau di Surabaya ada di 8.981 RT dan zona kuning ada di 194 RT.

“Tidak ada zona oranye maupun zona merah di Surabaya alias nol,” katanya dihubungi Suara Surabaya Media, Kamis (11/3/2021).

Jibril mengatakan, jumlah kasus harian dan kematian akibat Covid-19 secara umum di Jatim juga telah menurun. Sebelum PPKM rata-rata meninggal 60-80 per hari, setelah PPKM menurun menjadi 20-30 kasus per hari. Demikian juga penambahan kasus per hari pasien yang terkonfirmasi Covid-19 mengalami penurunan.

“Jika sebelum PPKM rata-rata 800-1000 kasus, sekarang sudah turun menjadi 300-500 kasus per hari,” katanya.

Dia juga mengatakan, hampir di semua rumah sakit rujukan di Jatim juga mengalami penurunan pasien Covid-19. Pun juga ruang isolasi, yang sebelumnya 79 persen sekarang turun 37 persen.

Jibril mengatakan, hasil yang menggembirakan ini menunjukkan kerja sama efektif berbagai pihak. Seperti aparat yang melakukan penegakan hukum, pemerintah yang melakukan program penanggulangan dan pengendalian, dan partisipasi masyarakat yang menjalankan protokol kesehatan.

“Adanya vaksinasi, terutama terhadap sasaran petugas kesehatan dan sebagian lanjut usia (lansia) menjadi salah satu faktor keberhasilan Surabaya keluar dari zona merah,” katanya. (man/bid)

Berita Terkait

RT di Surabaya Bebas Zona Oranye dan Merah


Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs