Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya punya cara untuk membuat jera pelanggar aturan PPKM Darurat di Kota Pahlawan.
Eri bersama jajarannya menerapkan itu ketika menemukan sejumlah warung yang masih dibuka di atas pukul 20.00 WIB.
Beberapa warung yang diketahui masih buka, pada saat itu langsung diminta tutup. Para pengunjung yang melanggar protokol kesehatan dimintai KTP lalu diajak tour of duty.
Bahkan, ada sebuah warung pengunjungnya ternyata minum miras. Seketika para pengunjung itu langsung diminta KTP dan langsung dibawa.
Mereka diajak naik ke Bus Pemkot Surabaya lalu dibawa ke TPU Keputih untuk menjalankan tour of duty: melihat langsung pemakaman Covid-19.
“Mereka bisa melihat, sampai 24 jam saudara-saudara kita masih melakukan pemakaman jenazah. Dipikir bohong, mungkin. Biar dilihat sendiri, ini lho dampaknya kalau tidak menjaga kesehatan, kalau melebihi jam malam. Ini lho perjuangannya petugas yang menggali kubur, ini lho perjuangan nakes,” tegasnya.
Menurut Eri, ini penting untuk membuat mereka sadar. Dia berharap mereka sadar dari hatinya bahwa saat ini Surabaya kondisinya mengkhawatirkan, jangan malah abai terhadap prokes.
“Jadi, kami sentuh hatinya supaya mereka sadar, sehingga bersama-sama menjaga prokes,” ujarnya.
Setelah mereka touf of duty, lalu mereka akan dibawa ke Liponsos dan keesokan harinya baru dilakukan tes usap pendeteksi Covid-19.
Bahkan, Eri juga memastikan, kemungkinan besar mereka juga akan kerja sosial selama lima hari sesuai Perda, namun kepastiannya saat ini masih digodok ulang oleh Satgas Covid-19 Surabaya.
Di sisi lain, tim Satpol PP bersama jajaran tiga pilar di seluruh kecamatan se-Surabaya gencar melakukan operasi malam ini.
Sabtu malam kemarin sampai pukul 23.00 WIB petugas sudah menjaring sebanyak 137 orang pelanggar protokol kesehatan pada saat PPKM Darurat ini.
“Total ada 137 orang yang kami bawa hingga pukul 23.00 WIB, itu berasal dari semua kecamatan se Surabaya. Mereka kami bawa dengan bus dan langsung mengikuti tour of duty di tempat pemulasaran jenazah, lalu ke makam keputih, supaya mereka tahu pemakamannya,” kata Eddy Christijanto Kasatpol PP Surabaya.
Terhadap para pelanggar ini nantinya juga akan diperlihatkan proses pemandian jenazah dan juga akan diminta memberikan makan ODGJ di Liponsos.
“Ini untuk menumbuhkan kesadaran mereka, sehingga kami berharap mereka bisa menjaga protokol kesehatan bagi diri dan keluarganya,” ujarnya.(tin/den)