Rumah Sakit Dr Soetomo menambah lima kontainer yang difungsikan sebagai triase (triage/penyaringan pasien) Covid-19 di depan Unit Gawat Darurat (UGD) supaya RS milik Pemprov Jatim tetap bisa menampung pasien.
Seperti diketahui, lonjakan pasien Covid-19 sempat membuat sejumlah RS di Surabaya memutuskan menutup sementara UGD atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan menyatakan tidak menerima pasien Covid-19 untuk sementara waktu.
Penambahan lima kontainer triase yang masing-masing mampu menampung lima pasien Covid-19 bergejala sedang itu untuk merespons permintaan dari Khofifah Gubernur Jatim agar RSUD dr Soetomo tetap membuka pelayanan UGD-nya.
Khofifah meninjau kesiapan kontainer UGD itu, hari ini, Minggu (12/7/2021), didampingi Joni Wahyuhadi Direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya. Setelah peninjauan itu dia tegaskan, dirinya memang meminta RSUD Dr Soetomo tetap membuka UGD.
“Beberapa hari yang lalu, saya dapat informasi UGD di beberapa rumah sakit di Surabaya tutup karena sudah overload. Saya menyampaikan kepada Dokter Joni, UGD RSUD Dr Soetomo harus tetap memberikan layanan,” ujarnya.
Khofifah bilang, RSUD Dr Soetomo juga kebanjiran pasien. Bahkan pelayanan medis sampai harus dilakukan di selasar rumah sakit rujukan itu. Dia tegaskan, begitu triase kontainer itu siap, pasien di selasar akan dipindahkan ke sana.
Kepada pihak yang menyumbangkan kontainer itu, Khofifah menyampaikan terima kasih. Saat ini, kata dia, kontainer itu sedang dalam proses persiapan agar menjadi triase UGD pasien Covid-19.
“Jadi modelnya disekat menjadi 5 bagian dan bisa menampung 25 orang. Masing-masing satu kamar tersedia 5 bed termasuk Hepa Filter untuk bisa memberikan layanan bagi 5 pasien,” kata Khofifah.
Tidak hanya lima kontainer yang difungsikan sebagai triase UGD, RSUD Dr Soetomo juga sedang menyiapkan area parkir untuk penanganan pasien Covid-19. Persiapan area parkir kendaraan ini sudah berlangsung sejak 2 pekan lalu.
“Insya Allah, besok tanggal 14 Juli ini sudah bisa dimulai. Sebagian di antaranya untuk memberikan layanan IGD dan sebagian untuk ruang isolasi dengan kapasitas 150 tempat tidur,” ujar Khofifah.
Ada enam level area parkir yang akan dimanfaatkan menjadi ruang layanan UGD maupun isolasi pasien. Yakni di level 3A dan 3B, 4A dan 4B, serta 5A dan 5B. Rumah sakit akan memaksimalkan area parkir itu untuk melayani pasien.
“Kami tambahkan ruang isolasi ini karena yang datang ke RS Dr Soetomo bukan hanya warga Surabaya, tapi juga pasien rujukan dari luar kota. Harus tetap ada layanan yang memberikan pengharapan bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
Dokter Joni Wahyuhadi Direktur RSUD Dr Soetomo bilang, dia akan terus berupaya memberikan layanan kesehatan secara optimal sesuai arahan Khofifah Gubernur Jatim.
Selain melakukan pembenahan di dalam terkait dengan ruang pelayanan, saat ini RSUD Dr Soetomo juga sedang berupaya untuk menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) dan relawan.
“Kami sedang merekrut dokter-dokter yang baru lulus. Meskipun, belum ada surat tanda registrasi (STR)-nya. Kami sedang izin ke Menkes. Jadi itu, langkah-langkah yang kami lakukan,” kata Joni.
Soal kontainer yang difungsikan menjadi triase UGD, Joni mengatakan, berdasarkan izin dari Khofifah Gubernur Jatim, Minggu sore ini sudah bisa beroperasi menampung pasien di selasar.
“Sore ini segera digunakan karena tadi kami hitung ada 20 pasien yang akan dirawat di UGD yang masih menunggu di selasar. InsyaAllah nanti sore sudah tidak ada lagi pasien di selasar,” ujarnya..
Adapun untuk pengalihfungsian area parkir Gedung RSUD Dr. Soetomo, dia menjelaskan, area parkir sebelah utara akak menjadi ruang perawatan pasien High Care Unit (HCU).
Pasien yang bisa dirawat di dana adalah pasien bergejala sedang dan berat. Mesin-mesin anestesi yang ada di ICU juga akan disiapkan untuk membantu kebutuhan intensif care di ruangan itu.
“Mesin anestesi kita punya banyak, mesin-mesin ICU, ventilator kita punya banyak. Hanya tempatnya yang kita relokasi dari ICU pasien non Covid menjadi pasien Covid,” katanya.(den)