Sebanyak 5 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga pertengahan Januari ini, diperkirakan akan masuk melalui pintu Bandara Juanda. Selanjutnya mereka akan diarahkan untuk mengikuti isolasi terpadu (isoter) maupun isolasi mandiri (isoman).
Ada tiga isoter yang disiapkan, yakni di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 tempat tidur, LPMP Ketintang 160 tempat tidur, dan Badiklat Kemenag Jatim 132 tempat tidur. Sehingga total ada 1.256 tempat tidur yang dipersiapkan.
Pemprov Jatim sendiri, menyediakan tempat karantina cadangan bagi pekerja migran di Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan dan Asrama Marinir Surabaya.
Untuk rujukan bagi pasien positif covid-19, rencana akan diisolasi dan dirawat di RSUD Dr Soetomo. Dicadangkan Rumah Sakit Lapangan apabila terjadi kenaikan jumlah terpapar Covid-19 yang luar biasa, termasuk RSDLB.
Hal itu berdasarkan rapat koordinasi penanganan kepulangan pekerja migran dan WNA dipimpin Mayjen TNI Nurchahyanto Pangdam V/Brawijaya didampingi Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jatim dan Heru Tjahjono Plh Sekdaprov Jatim di Makodam V/Brawijaya di Surabaya dan juga dihadiri berbagai stakeholder terkait baik unsur Satgas Covid Jatim, BPBD Jatim, Kadinkes Jatim, Kemenag, KKP dan PMI.
Mayor CKM Bambang Eko Prasetyo Kesdam V Brawijaya yang mengomandani seluruh personil RSDL Bangkalan mengatakan kesiapan SDM tenaga dokter, perawat, apoteker, analis maupun relawan pendamping serta bagian sarana prasarana, unit penunjang, tenaga kebersihan dan keamaan.
“Semua sudah dalam keadaan siap, dan menjalani fungsi stand by force, yakni siap didaya gunakan apabila sewaktu-waktu RSDL Bangkalan digunakan sebagai karantina dan isolasi PMI,” tegas Mayor Bambang, Rabu(29/12/2021).
Ia mengatakan, setelah tiga bulan stand-by tanpa pasien, tanggal 3 Januari 2022 semua komponen kesehatan sudah dalam kondisi siaga, posisi tugas sesuai tupoksi seperti halnya saat RSDL Bangkalan beroperasi.
“Semua diharapkan saling berkoordinasi, menjaga kekompakan dan semakin meningkatkan profesionalitas guna menjamin keutamaan dan kehandalan layanan RSDL Bangkalan,” paparnya.
Ia juga menyampaikan 5 arahan dari dr. Ninis Herlina Kiranasari dari Dinkes Jatim tentang kesiapan penanganan medis terhadap PMI nantinya, termasuk tanggap dan antisipasi varian baru Omicron.
“Intinya semua personil dan sarpras serta fasilitas RSDL Bangkalan sudah siap untuk didayagunakan khususnya menghadapi kedatangan PMI awal Januari 2022 ini,” katanya.
Untuk mengantisipasi kedatangan PMI, ketersediaan jumlah tempat tidur juga sudah disiapkan. “Saat ini kapasitas RSDL Bangkalan sejumlah 242 bed, dan bisa ditingkatkan menjadi 400-500 bed sesuai kebutuhan dan kondisi.” tegas Bambang. (man/tin/rst)