Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya telah melakukan deklarasi bersama relawan Surabaya Memanggil di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (2/7/2021) sore.
“Kami, Relawan Surabaya Memanggil, segenap Arek-Arek Suroboyo, hadir demi Surabaya merdeka dari Covid-19. Kami, Relawan Surabaya Memanggil, siap untuk gotong royong bergerak melindungi diri, keluarga, kota, dan negara. Kami, Relawan Surabaya Memanggil, mendengar dan menjawab panggilan Surabaya,” begitu bunyi naskah deklarasi yang dibacakan relawan secara bersama waktu itu.
Eri mengatakan, sejak pendaftaran dibuka hingga saat ini ada sekitar 2.000 lebih relawan yang terdata di database.
“Jumlah relawan ada 2.000 lebih dari berbagai kalangan yang siap membantu dengan tenaganya,” kata Eri dalam talkshow Surabaya Memanggil yang diadakan Radio Suara Surabaya, Selasa (13/7/2021).
Dari berbagai bidang yang dibutuhkan, kata Eri, yang paling darurat dibutuhkan adalah tenaga kesehatan (nakes).
“Karena banyak warga Surabaya yang membutuhkan pengobatan segera. Bahkan ada Puskesmas tinggal satu dokter dan satu perawat karena lainnya terpapar,” terangnya.
Aryo Seno Bagaskoro, Koordinator Relawan Surabaya Memanggil dalam kesempatan sama menyatakan, dari 2.000 lebih pendaftar yang masuk di database, sudah ada yang bertugas.
Tugas perdana relawan Surabaya Memanggil ini sudah terlaksana saat vaksinasi massal di Gelora 10 November lalu. Sementara tugas lainnya, menanti untuk diselesaikan.
“Hari ini kita terjunkan sembilan driver ambulans di RS Lapangan Tembak. Ada tiga orang driver ambulans yang tugasnya antar jemput pasien dari RS Soewandi ke RS Lapangan Tembak,” kata Seno.
“16 tenaga umum di lapangan Tembak, tiga nakes, satu bidan dan dua perawat. Sekarang 3-5 driver ambulans stand by di posko Dinsos untuk jemput jenazah untuk diantarkan ke TPU/ krematorium,” Seno merinci lebih lengkap.
Sedangkan untuk tenaga pemulasaraan, ada enam relawan yang siaga di TPU Keputih. Serta belasan relawan yang bertugas sebagai sopir ambulans di puskesmas selama 24 jam.
Jumlah ini, kata Seno, belum termasuk tenaga umum yang bertugas di 63 puskesmas yang sejak kemarin, Senin (12/7/2021) oleh Wali Kota Surabaya dibuka 24 jam.
Dari 2.000-an relawan tersebut, diharapkan akan terus bertambah jumlahnya, karena akan disiagakan di berbagai bidang seperti penegakan protokol kesehatan di Kampung Wani, pendampingan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri, melakukan tracing, membantu melakukan telemedicine, hingga Divisi satgas oksigen.
“Kami akan meluncurkan relawan divisi satgas oksigen. Puskesmas yang membutuhkan, bila ada tabung oksigen yang kosong bisa diambil, diisikan dan dikembalikan ke Puskesmas. Atau warga bisa datang ke posko kami kemudian dibantu mengisikan. Satgas ini membantu kedaruratan di Puskesmas agar mereka gak riwa-riwi keluar,” terang Seno.
Relawan ini nantinya, kata Seno, akan ditugaskan di wilayah dekat tempat tinggalnya agar lebih mudah melakukan pemantauan.
Relawan ini juga akan disiagakan untuk telemedicine dari berbagai dinas seperti tim gerak cepat (TGC), ambulans dinas sosial, dinas kesehatan hingga layanan pendampingan psikologis.
Cara bergabung relawan Surabaya Memanggil bisa mengisi formulir pendaftaran di bit.ly/Daftarsurabayamemanggil.
Batas usia untuk tenaga non kedaruratan yaitu antara 18-55 tahun, sedangkan untuk kedaruratan antara 18-40 tahun.
Seno memastikan, semua pendaftar relawan Surabaya Memanggil akan dipanggil secara berkala untuk melalui proses skrining.
“Secara berkala relawan akan dipanggil. Kalau mau gabung semua akan dipanggil, gak ada seleksinya. Semua diterima asalkan mau membantu Kota Surabaya,” jelasnya.
Semua relawan pasti dapat bergabung, hanya tinggal menunggu titik penugasan karena memang saat ini fokusnya adalah di posisi non kedaruratan.(dfn/ipg)