Senin, 25 November 2024

Bantuan Logistik Terus Berdatangan, Relawan Pastikan Tidak Ada Pengungsi yang Tidak Bisa Makan

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Para pengungsi di Desa Sumberwuluh, Kecamanatan Candirejo, Kabupaten Lumajang pada Senin (6/12/2021). Foto: Manda suarasurabaya.net

Relawan dari berbagai organisasi dan kelompok masyarakat menyebar di sejumlah titik lokasi bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Mereka melaksanakan misi kemanusiaan dengan mendistribusikan berbagai bantuan logistik dan evakuasi warga yang hilang pada saat bencana terjadi, Sabtu (4/12/2021).

Sampai hari keempat, organisasi non pemerintah yang turun ke lokasi pengungsian masih terus melakukan pendataan dan memperketat koordinasi dengan berbagai pihak untuk pemerataan bantuan.

“Posisi pengungsi yang tersebar di berbagai titik menyulitkan pendataan dan pendistribusian bantuan, tapi kami lakukan assesment dan pendataan agar bantuan tepat sasaran dan tumpang tindih. Demikian juga 29 dapur umum yang kami buat kami koordinasikan dengan dapur umum pemerintah, agar tidak menumpuk di satu titik,” terang Iqro sebagai ketua posko Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada Wawasan Radio Suara Surabaya, Selasa (7/12/2021).

Diakui, kondisi keamanan di lokasi bencana yang sibuk, ditambah aktifitas Gunung Semeru yang beberapa kali masih mengeluarkan APG  membuat manajemen penanganan bencana berubah-ubah dalam hal penyediaan makanan siap saji.

“Disini suasana hectic, hari-hari pertama evakuasi situasi terlihat chaos dari para pengungsi, bahkan dapur umum kami harus ikut berpindah tempat karena masih zona merah dan kami harus segera bergegas pindah, tapi terus kami perbaiki yang penting bantuan terus kami distribusikan sehingga tidak ada bantuan yang tidak sampai ke pengungsi,” tambahnya.

Senada dengan Iqro, Yoga Ketua Laskar Perubahan yang berada di Desa Sumbermujur, Candipuro mengatakan, dirinya dan relawan lainnya berupaya mencukupu kebutuhan pengungsi yang berasal dari desa sekitar.

“Saat ini tugas kami adalah menyalurkan pendistribusian logistik ke berbagai titik, terutama di desa kami. Untuk pendistribusiannya warga yang terdampak ada 254 pengungsi,” kata dia.

Tak hanya mendistribusikan, dia bersama timnnya juga mengontrol kondisi para warga mulai dari logistik hingga kesehatan.

“Kami menyiapkan pendistribusian untuk mencukupi kebutuhan hingga tiga hari, dan juga bergandengan dengan tim medis untuk mengontrol kondisi kesehatan mereka,” katanya.

Di Desa Sumbermujur para pengungsi juga tersebar di berbagai titik, kata Yoga para pengungsi banyak yang tinggal di rumah saudara daripada berkumpul di titik pengungsian tepatnya di balai Desa Penanggal dan Lapangan Penanggal.

Terkait koordinasi dengan BPBD, dia mengaku desanya terpaut jarak yang cukup jauh, meski demikian pihaknya memastikan bantuan makanan siap saji dan bahan dropping makanan mentah tersampaikan pada penduduk.

“Kendalanya memang,  pengungsi tidak berkumpul di satu titik tapi tersebar ke rumah kerabat yang lebih aman, dan itu mendatanya sulit,” kata Yoga.

Sebelumnya, Agus Setiawan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang menyatakan, banyak bantuan menumpuk di beberapa lokasi karena penyalurannya lambat. Pengungsi yang terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru,  tersebar di balai desa, Masjid, rumah warga dan juga yang mengungsi ke kota.

Penyebaran pengungsi menyulitkan pendataan dan pendistribusian bantuan, sehingga perlu perbaikan penanganan bantuan. (rst)

 

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
34o
Kurs