Jumat, 22 November 2024

Rektor Perguruan Tinggi Siapkan Skenario Perkuliahan Tatap Muka

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Peserta UTBK wajib mematuhi protokol kesehatan sebelum memasuki ruang ujian di Kampus Untag Surabaya. Foto: Humas Untag

Nur Hasan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengatakan, perguruan tinggi (PT) sudah mendapat edaran dari kementerian untuk mempersiapkan kuliah tatap muka (KTM) yang direncanakan digelar bulan Agustus.

Namun kesiapan itu juga mempertimbangkan situasi daerah seperti zonasi penyebaran Covid-19, apakah kampus berada di zona merah, oranye, hijau atau bahkan hitam. Pertimbangan selanjutnya, kata Nur Hasan, yaitu rekomendasi medis dan gugus tugas daerah dan terakhir izin orang tua.

Tiga skenario yang disiapkan untuk pelaksanaan KTM yaitu luring, daring dan hybird.

“Semua rektor akan diskusi tentang persiapan kuliah bersama mas menteri di Bali. Nanti akan diputuskan bagaimana model perkuliahannya. Bentuknya apakah luring, daring atau hybird,” jelasnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (16/6/2021).

Untuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dia menjelaskan, sudah menyiapkan beberapa formula. Namun skenario terburuk adalah perkuliahan hybird. Untuk itu dia meminta agar pemerintah mempercepat program vaksinasi untuk mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik.

“Poin krusial agar Agustus dapat dimulai KTM adalah para pelaksana baik dosen mau pun tendik harus sudah divaksin. Mahasiswa juga diupayakan tervaksin,” ungkapnya.

Formula kedua yaitu bentuk hybird dengan sistem tatap muka langsung di kampus dan dari rumah.

“Bentuk hybird yang ekstrim. Satu semester ada 16-18 kali tatap muka. Itu separuhnya di kampus separuhnya lagi di rumah,” papar Nur Hasan.

Formula ini, dikatakan Nur Hasan, akan memudahkan mahasiswa karena tidak menambah bebas uang kos selama satu semester.

Pihaknya berharap agar proses transfer of knowledge ini bisa dilaksanakan luring, dengan segala konsekuensinya.

“Semua ada resiko tapi paling tidak seminim mungkin ketika pembelajaran berlangsung.”

Menurutnya, semua kampus di Surabaya sudah siap untuk menggelar KTM. Bahkan di tingkat rektor, sudah sering mendiskusikannya dan mempersiapkan itu karena dirasa penting untuk proses transfer of knowledge.

“Mulai masuk kampus sudah ditata, ada jalur khusus ke kanan dan kiri untuk keluar masuk. Udah seperti di mal-mal. Tinggal nunggu arahan,” kata Nur Hasan.(dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs