Jumat, 22 November 2024

Rayakan Cap Go Meh Tetap Wajib Patuh Protokol Kesehatan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Aneka sajian untuk sembahyang Cap Go Meh menutup seluruh rangkaian persembahyangan Imlek 2572. Foto: Dok./ Totok suarasurabaya.net

Perayaan Cap Go Meh yang dianggap sebagai perayaan menutup seluruh rangkaian peringatan pergantian tahun baru Imlek 2572, dipastikan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Michael Wijaja Tanto Wakil Ketua Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam Surabaya menyampaikan bahwa perayaan Cap Go Meh menutup seluruh rangkaian perayaan pergantian tahun baru Imlek memang tetap dihadirkan, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Kami tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Perayaan kami laksanakan dengan sederhana. Ada pemberian hadiah bagi pemenang lomba saat Imlek kemarin. Tetapi kami tegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan harus dijalankan dengan protokol kesehatan ketat,” terang Michael.

Beberapa waktu lalu, saat menjelang pergantian tahun Imlek, warga kampung Kapasan Dalam menggelar lomba menghias rumah dan tembok rumah masing-masing. “Dan nanti saat perayaan Cap Go Meh kami sempatkan juga untuk memberikan hadiah kepada pemenang,” tambah Michael.

Tapi yang pasti, lanjut Michael adalah memastikan warga di kampungnya tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Karena selain mematuhi anjuran pemerintah, di Kota Surabaya sampai saat ini masih dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang satu di antara poinnya adalah melarang warga masyarakat untuk berkerumunun.

Ditemui di tempat berbeda, Suseno Karja Ketua RT 2 RW 2 Tambak Bayan menyampaikan bahwa warganya tahun ini tidak secara khusus menggelar perayaan Cap Go Meh. Masing-masing keluarga tetap melaksanakan persembahyangan untuk Cap Go Meh melengkapi rangkaian pergantian tahun baru Imlek.

“Kami sudah sampaikan pada warga bahwa tidak ada kegiatan khusus untuk Cap Go Meh. kalau sembahyang di rumah masing-masing oleh keluarga masing-masing tetap dilakukan. Tapi tidak ada kegiatan yang mengumpulkan orang. Sembahyang di rumah, berdoa sendiri-sendiri masing-masing keluarga,” ujar Suseno.

Cap Go Meh merupakan perayaan yang biasa digelar masyarakat Tionghoa sekitar 14 hari setelah pergantian tahun baru Imlek. Di Surabaya khususnya, dan di Indonesia pada umumnya perayaan Cap Go Meh selalu ditandai doa bersama dan makan sajian kuliner khusus lontong Cap Go Meh. Tetapi mengingat pandemi Covid-19 belum usai, kumpul-kumpul ditiadakan.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs