Jumat, 22 November 2024

Program Vaksinasi Covid-19 Harus Diikuti dengan Peningkatan Disiplin Protokol Kesehatan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Menko Perekonomian dan Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/1/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 harus tetap terjaga bahkan meningkat.

Maka dari itu, pemerintah terus mendorong masyarakat meningkatkan kedisiplinan, walau pun program vaksinasi khusus Covid-19 siap dilaksanakan.

Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (4/1/2021), di Kantor Presiden, Jakarta.

“Pemerintah melihat walau pun telah mempersiapkan vaksinasi, namun tetap sebelum dan sesudah itu dibutuhkan peningkatan disiplin. Jadi, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, juga tetap menghindari kerumunan,” ujarnya.

Dalam waktu dua pekan ke depan, lanjut Airlangga, pemerintah juga akan memantau dan mengevaluasi kondisi kasus aktif di tengah masyarakat selepas masa libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Pemantauan tersebut akan diikuti dengan peningkatan disiplin di berbagai tempat, baik di tempat kerja mau pun di pusat kegiatan ekonomi.

Airlangga menjelaskan, Joko Widodo Presiden dalam forum rapat terbatas menegaskan kedisiplinan masyarakat dan vaksinasi harus berjalan beriringan.

Vaksinasi yang ditargetkan kurang lebih 182 juta penduduk Indonesia memerlukan waktu, sehingga seluruh pihak tidak boleh lengah terhadap penyebaran virus penyebab Covid-19.

“Meski ada vaksinasi, disiplin tetap diperlukan karena Covid-19 ini masih ada di global. Jadi pandemi global ini belum berakhir,” tandasnya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan Program Vaksinasi Nasional yang akan dilaksanakan dua tahap, untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

Tahap pertama, pertengahan Januari sampai April 2021, dengan prioritas 1,3 juta petugas kesehatan dan 17,4 juta petugas publik.

Tahap kedua, mulai April 2021, untuk 63,9 juta masyarakat rentan atau risiko penularan tinggi.

Ada beberapa kandidat Vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi massal, antara lain produksi Sinovac (China), Novavax (kolaborasi Kanada-Amerika Serikat), Pfizer (kolaborasi Jerman-Amerika Serikat), dan AstraZeneca (kolaborasi Swiss-Inggris).

Program vaksinasi baru bisa dilaksanakan sesudah kandidat Vaksin Covid-19 mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BPOM sampai sekarang belum mengeluarkan izin, karena masih menunggu laporan hasil uji klinis tahap tiga Vaksin Sinovac, dari Tim Riset Uji Klinis Vaksin Virus Corona Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs