Kondisi beberapa sungai di Kota Surabaya memprihatinkan karena tercemar ribuan ton sampah. Padahal, sungai tersebut mengalir hingga ke laut. Menindaklanjuti hal tersebut, Komunitas Nol Sampah akan melakukan kegiatan audit sampah di kawasan hutan Mangrove Wonorejo, mulai dari pantai sampai sungai Wonorejo yang rencananya akan dilaksanakan pada Minggu (28/3/2021).
Wawan Some Koordinator Nol Sampah mengatakan, kegiatan audit di Mangrove bertujuan mengidentifikasi merek sampah-sampah plastik. Hal ini terutama dari sampah yang dihasilkan industri dan mendominasi lingkungan.
Wawan mengatakan, sampah plastik sekali pakai seperti tas kresek, sedotan plastik, dan botol plastik yang terbawa ke sungai dan laut selain menimbulkan polusi lingkungan dalam jangka panjang bisa membahayakan kesehatan manusia.
“Air bagian terpenting dari kehidupan kita, faktanya pemanasan global telah merubah siklus hidrlogi di bumi ini. Kita harus siap menghadapinya.Di sisi lain, secara kualitas air juga berpengaruh, semakin banyak sungai, danau, dan waduk yang tercemar. Banyak air tanah tercemar dari segi kuantitas, dan kualitas,”jelasnya.
Wawan Some, mengatakan, kegiatan audit di Mangrove bertujuan mengidentifikasi merek sampah-sampah plastik. Hal ini terutama dari sampah yang dihasilkan industri dan mendominasi lingkungan.”Kami akan mengumpulkan sampah, dan mengidenfikasi, karena banyak sampah yang juga menjadi tanggung jawab produsen, dan kami akan mempublikasikannya,” katanya.
Menurut Wawan, polusi plastik dapat membahayakan lingkungan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya kesadaran dari seluruh produsen dan konsumen untuk mengurangi penggunaan plastik. Kemudian diperkuat dengan regulasi atau kebijakan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.(man/tin)