Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Dua hari terakhir, tercatat ada penambahan lebih dari 20 ribuan orang yang positif terinfeksi Virus Corona, tiap harinya.
Lonjakan kasus disinyalir akibat tingginya mobilitas masyarakat, rendahnya kedisplinan protokol kesehatan, dan virus varian baru yang lebih gampang menular.
Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan sejauh ini disepakati sebagai cara ampuh untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Maka dari itu, Joko Widodo Presiden terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan, dan memanfaatkan kesempatan menerima suntikan vaksin.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan, ragu atau bahkan menolak vaksinasi.
Selain itu, Jokowi Presiden meminta masyarakat tetap di rumah kalau tidak ada keperluan mendesak.
“Saya mohon kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara, kita semua, untuk tidak ragu divaksinasi, dan tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Dan, sekali lagi saya ingatkan, tinggallah di rumah selama tidak ada kebutuhan yang mendesak,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/6/2021).
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 181 juta orang di seluruh Indonesia mendapat vaksin lewat program vaksinasi massal.
Selain vaksinasi gratis, ada juga program vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja, kolaborasi pemerintah dengan perusahaan swasta di bawah payung Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Supaya target kekebalan kelompok cepat tercapai, Jokowi Presiden memerintahkan TNI-Polri membantu pelaksanaan vaksinasi.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, per tanggal 28 Juni 2021, sudah ada 27,4 juta penduduk yang menerima suntikan vaksin.
Dari jumlah tersebut, tercatat baru 13,1 juta orang yang sudah mendapatkan dua kali suntikan Vaksin Covid-19.(rid/iss)