Joko Widodo Presiden, pagi hari ini, Kamis (9/12/2021), menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021, di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan.
Dalam arahannya, Presiden mengapresiasi kinerja KPK, Polri dan Kejaksaan dalam penanganan kasus korupsi yang terjadi di Tanah Air sepanjang tahun 2021.
Tapi, Jokowi mengingatkan semua aparat penegak hukum jangan berpuas diri. Karena, upaya pemberantasan korupsi masih belum mendapat penilaian baik dari masyarakat.
Berdasarkan survei nasional, lanjut Presiden, masalah pemberantasan korupsi menempati peringkat kedua sebagai hal mendesak untuk diselesaikan, dengan persentase 15,2.
Urutan pertama yang diinginkan masyarakat adalah penciptaan lapangan pekerjaan mencapai 37,3 persen, dan di urutan ketiga adalah masalah harga kebutuhan pokok.
Jokowi bilang, masalah korupsi sangat krusial untuk segera diatasi. Karena, korupsi bisa mengakibatkan sulitnya lapangan pekerjaan, dan juga bisa membuat harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
“Aparat penegak hukum, termasuk KPK jangan cepat berpuas diri. Karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik. Semua harus sadar mengenai ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan, pemberantasan korupsi jangan cuma identik dengan penangkapan. Tapi, harus bisa menyelesaikan akar permasalahannya.
Menurut Jokowi, pencegahan korupsi merupakan langkah yang sangat diperlukan untuk menyelamatkan kepentingan rakyat.
Sekadar informasi, peringatan Hakordia Tahun 2021 mengangkat tema Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi.
Tema itu merupakan bentuk dukungan KPK atas peran serta pemberantasan korupsi yang sudah dilakukan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor usaha, dan masyarakat sipil.
KPK juga mendorong sinergi kolaborasi antara kementerian/lembaga, pemda, sektor usaha serta organisasi masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.(rid/dfn/rst)