Joko Widodo Presiden mengingatkan seluruh masyarakat waspada terhadap ancaman Covid-19 varian Omicron yang sudah mulai menyebar di banyak negara.
Menurut Presiden, pandemi Covid-19 belum selesai. Walau pun dalam beberapa bulan terakhir penyebarannya di Indonesia cukup terkendali. Dia minta semua berhati-hati dengan potensi gelombang keempat.
Maka dari itu, Presiden menekankan TNI-Polri terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Arahan itu Jokowi Presiden sampaikan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021, pagi hari ini, Jumat (3/12/2021), di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
“Ancaman ini belum selesai. Kita boleh bersyukur, kita boleh berbangga tapi tetap harus waspada. Hati-hati yang namanya sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron, hati-hati,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dipegang Presiden, ada 15 provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah, di bawah 60 persen dari target populasi.
Antara lain, Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Riau.
Kemudian, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Papua.
Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan para petugas lapangan khususnya di wilayah perbatasan negara untuk lebih waspada dengan Virus Corona Varian Omicron yang lebih mudah menular daripada Varian Delta.
Presiden bilang, Polda yang berbatasan dengan negara lain perlu melakukan pemeriksaan ekstra ketat. Karena, yang membawa Virus Omicron bisa orang asing, dan bisa juga Pekerja Migran Indonesia yang kembali dari luar negeri.
“Utamanya Polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan negara-negara lain. Karena yang membawa (virus) bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali,” katanya.
Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan pentingnya disiplin protokol kesehatan, serta peningkatan pengetesan dan pelacakan di seluruh Tanah Air.
Jokowi mengingatkan, ada 17 kabupaten/kota di delapan provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam tiga pekan terakhir.
Walau angka kenaikannya tidak terlalu banyak, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memerintahkan jajarannya melakukan upaya antisipasi.
Karena, lonjakan kasus infeksi Virus Corona yang signifikan bisa mengganggu stabilitas ekonomi, politik, keamanan dan ketertiban masyarakat.(rid/den)