Sabtu, 23 November 2024

Presiden Dorong Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian untuk Mendongkrak Kesejahteraan Petani

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden melepas pengiriman ekspor pertanian secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8/2021). Foto: biro pers setpres

Joko Widodo Presiden mengatakan, peningkatan ekspor komoditas pertanian berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan petani.

Berdasarkan data yang dipegang Presiden, nilai tukar petani terus membaik di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Pada Juni 2020, nilai tukar petani berada di angka 99,60. Lalu, meningkat pada Desember 2020 mencapai 103,25, dan pada bulan Juni 2021 mencapai 103,59.

“Peningkatan itu sinyal yang sangat baik. Pemerintah terus memacu semangat para petani untuk tetap produktif di masa pandemi,” ujar Presiden, Sabtu (14/8/2021), dalam acara pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian Tahun 2021, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Pertanian, lanjut Jokowi, merupakan salah satu sektor yang bisa bertahan dari hantaman pandemi Covid-19. Bahkan, dua tahun terakhir nilai ekspor pertanian Indonesia mengalami peningkatan.

“Pada tahun 2020, ekspor pertanian mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 sebanyak Rp390,16 triliun. Lalu, pada semester I tahun 2021 dari Januari sampai Juni, ekspor sudah mencapai Rp282,86 triliun, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang ada di angka Rp202,05 triliun,” paparnya.

Pada kesempatan itu, Presiden meminta para kepala daerah untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing.

“Komoditas pertanian yang potensial dikembangkan harus segera digarap. Dan, petani juga harus diperkuat dengan akses permodalan, inovasi teknologi, dan pendampingan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta para petani tersambung dengan rantai pasok nasional dan global.

Dengan begitu, para petani dan pelaku usaha pertanian lebih mudah menjual produknya, sehingga bisa berkembang menjadi sentra produksi pertanian yang berorientasi ekspor.

“Dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, baru 293 kabupaten/kota yang punya sentra komoditas pertanian unggulan ekspor seperti produk sawit, karet, kopi, dan beberapa komoditas lain yang diminati pasar global,” kata Presiden.

Sementara, masih banyak komoditas yang potensial diekspor seperti sarang burung walet, porang, minyak atsiri, bunga melati, tanaman hias, edamame, serta produk hortikultura lainnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, petani juga perlu mengikuti perkembangan teknologi dan berbagai inovasi untuk meningkatkan produktivitas.(rid/dfn/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs