Joko Widodo Presiden kembali menegaskan pentingnya kemitraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan perusahaan-perusahaan besar.
Menurut Presiden, kemitraan UMKM dengan perusahaan besar harus terus dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan, supaya produk UMKM naik kelas dan punya daya saing di pasar global.
Kemitraan yang berkesinambungan, kata Jokowi, sangat diperlukan sehingga ke depan UMKM bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
Pernyataan itu disampaikan Presiden, pagi hari ini, Senin (18/1/2021), dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM, secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat.
“Kemitraan UMKM dengan usaha besar ini sangat penting agar UMKM bisa masuk dalam rantai produksi global, meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, dan meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi Presiden berharap kemitraan UMKM dengan perusahaan besar bisa diperluas dan dilembagakan.
“Usaha besar tidak boleh hanya mementingkan dirinya sendiri. Tolong dilihat lingkungannya apabila ada UMKM, libatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Pemerintah akan terus berupaya dan membangun ekosistem yang kondusif agar kolaborasi usaha besar dengan UMKM ini menguntungkan dua belah pihak dan terus berkembang,” tegasnya.
Sekadar informasi, program kemitraan UMKM dengan sejumlah persusahaan besar merupakan tindak lanjut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merespon arahan Presiden.
Dalam acara yang berlangsung hari ini di Kantor BKPM, Jakarta, sebanyak 56 perusahaan besar dalam mau pun luar negeri menandatangani komitmen kemitraan dengan 196 UMKM Indonesia.
Total potensi nilai kontrak kemitraaan UMKM dengan sejumlah perusahaan itu mencapai Rp1,5 triliun.(rid/tin/lim)