PPKM di Jatim, Malang dan Surabaya Sempat Nego Jam Tutup Mal

Whisnu Sakti Buana Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya memastikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2021 siap dilaksanakan.

Dalam rapat dengan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jumat (8/1/2021) sore, Kota Malang dan Kota Surabaya sempat menegosiasi pembatasan waktu tutup pusat perbelanjaan bisa lebih malam antara pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB. Tapi kata Whisnu, Gubernur tidak bisa memutuskan karena itu sudah instruksi Mendagri.

“Keputusan dari pusat jam 7 (malam) tadi sudah dinegosiasi dari teman-teman kota Malang kalau bisa jam 8 atau jam 9 tapi Gubernur tidak bisa menjawab karena itu sudah keputusan Mendagri,” ujar Whisnu usai mengikuti rapat virtual dari Balai Kota, Jumat (8/1/2021).

Sekarang ini kata Whisnu, Pemkot Surabaya tinggal menggelar rapat teknis bersama Forpimda termasuk TNI dan Polri untuk menyusun rencana penerapan PPKM mulai 11 Januari sampai 25 Januari 2021.

“Teknisnya nanti kita rakor terbatas dengan kawan-kawan Polrestabes, Polres KP3 dan Danrem semua bagian petugas lapangan untuk penjagaan di 7 batas pintu kota,” ujar Whisnu.

Whisnu kembali menegaskan, PPKM ini hampir sama dengan Perwali 67 yang selama ini terjadi tinggal ada pembatasan yang lebih kecil. Artinya kapasitas misalkan di rumah makan restoran warung, dan kafe yang semula 50 persen sekarang 25 persen.

Begitu pun jam operasional pedagang tetap sama, pedagang-pedagang tetap selesai jam 22.00 WIB.

“Semua kegiatan itu berhenti dan tidak dilarang di Mendagri,” katanya.

Kata Whisnu, Gubernur juga menyampaikan WFH 75% tidak berlaku untuk perusahaan. sehingga itu berlaku untuk jajaran pemerintahan atau Pemda.

“Kalau itu terjadi maka tidak akan terlalu berpengaruh secara ekonomi di Surabaya. Tapi tetap kami tunggu perkembangannya,” katanya. (bid/ang)