Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) siapkan program Community Based Learning (CBL) bagi Pondok Pesantren di Jawa Timur. CBL bertujuan memfasilitasi santri atau alumni pondok pesantren yang ingin melanjutkan studi sarjana.
M. Ghofirin M.Pd., Ketua Humas dan Marketing Unusa menjelaskan, program CBL ini ditujukan untuk pondok pesantren, khususnya yang ada di Jawa Timur dan Umumnya ada di Indonesia. Bagi Unusa, pondok pesantren merupakan mitra strategis yang dapat menjalankan program CBL.
“Nantinya proses pembelajaran ini dilakukan secara blended learning atau pembelajaran campuran dengan cara daring maupun luring,” jelas Ghofirin, Jumat (2/4/2021).
Melalui program CBL ini, nantinya calon mahasiswa dari pondok pesantren tidak harus datang ke Kampus Unusa. “Karena perkuliahan dilakukan secara daring maupun luring di pondok pesantren,” tambah Ghofirin.
Meskipun begitu, perkulihan bisa juga dilakukan di kampus Unusa. “Setidaknya mahasiswa mengetahui kampusnya,” kata Ghofirin yang juga menjabat sebagai Sekjen OPOP Jatim.
Dosen Akuntansi Unusa ini berharap, melalui program tersebut, Unusa bisa meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur.
“Secara tidak langsung bisa memberikan sumbangsih nyata dalam peningkatan indek pembangunan manusia atau IPM di Jawa Timur, sehingga lulusan perguruan tinggi semakin banyak serta remaja-remaja yang berkompeten di bidangnya,” tegas Ghofirin.
Sementara itu, Afriandi Eka Darta Koordinator Marketing Unusa menjelaskan program ini berlaku untuk program studi non kesehatan serta kedokteran. Beberapa program studi masuk dalam program CBL antara lain S1 Manajemen, S1 Akuntansi, S1 PG Sekolah Dasar, S1 PG PAUD, S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Sistem Informasi.
“Persyaratan lulusan SMA/MA sederajat, berasal dari pondok pesantren dengan dibuktikan adanya kartu tanda anggota dari pesantren, raport atau ijazah terakhir, fotokopi KTP atau SIM,” ujar Afri.
Tabrani satu diantara pengurus Pondok Pesantren Sabilil Mokaromah Bondowoso, mengapresiasi langkah Unusa yang membuat program CBL untuk pondok pesantren. “Ini dapat meningkatkan mutu dan keahlian lulusan pondok pesantren dengan kuliah di Unusa melalui program CBL,” ujar Tabrani.
Tabrani mengaku banyak program beasiswa yang ada di Unusa, sehingga setelah ini dirinya akan menyampaikan ke Yayasan Pondok Pesantren. “Program ini bagus, karena tidak semua pondok pesantren memiliki universitas atau perguruan tinggi, jadi program ini akan saya sampaikan ke pihak yayasan karena progran ini bagus dan baik,” pungkas Tabrani.(tok/iss)