Jajaran Polresta Sidoarjo melakukan melakukan kegiatan edukasi protokol kesehatan (prokes) dan penindakan pelanggar prokes di Pos Waru, menggunakan pemain kostum (cosplayer) Gatotkaca dan Punokawan yang diperankan personel Satuan Lalu Lintas Polresta Sidoarjo.
Kompol Wikha Ardi Lestanto Kasatlantas Polresta Sidoarjo mengatakan, pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap dua ini, Polresta Sidoarjo ingin menampilkan sosok polisi yang tegas dan humanis.
“Kami melihat masyarakat sudah jenuh dan capek. Mereka butuh penindakan yang tegas tapi juga butuh edukasi yang ringan. Tokoh punokawan dipilih karena terkenal sebagai tokoh yang bijak yang sering memberi nasehat kepada para pemimpinnya. Kita harapkan dengan adanya tokoh punokawan, kita mengedukasi kepada masyarakat agar sadar dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (5/2/2021).
Dia menjelaskan, hari ini jajaran Polresta Sidoarjo mengadakan kegiatan di dua titik. Pertama di Pasar Baru Porong. Kapolresta dan Forkompinda membagikan masker dan melakukan edukasi kepada masyarakat.
Kedua, operasi yustisi di dekat Pos Waru dan melakukan edukasi kepada pengguna jalan melalui tokoh wayang. “Kami masih menemukan pelanggar prokes. Pelanggaran paling banyak tidak memakai masker. Kalau yang lain-lain tidak banyak,” kata Wikha.
Wikha juga mengimbau dan memberikan edukasi mengenai program vaksinasi yang sedang berjalan. “Di Polresta Sidoarjo, Bapak Kapolresta sudah divaksin dua kali dan alhamdulillah sampai saat ini beliau masih sangat sehat. Saya imbau masyarakat tidak takut dan bersama-sama menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin. Sembari menunggu, saya harap masyarakat tetap mematuhi 5M,” kata dia.
Adapun 5M adalah memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Ke depannya, Polresta Sidoarjo akan melaksanakan kegiatan secara berlanjut. Seperti turun ke jalan atau lewat video-video pendek. “Sesuai program Kapolri yang baru yaitu, presisi, prediktif, responsibilitas berkeadilan. Beliau mengedepankan kepolisian harus mengembangkan inovasi mengenai virtual police. Kegiatan edukasi preemtif maupun preventif,” ujarnya.(iss/ipg)