PMI Surabaya mencatat, sekurangnya ada sebanyak 350 permintaan plasma konvalesen dari beberapa kota, termasuk Surabaya, pada Kamis (24/6/2021), yang masih belum terlayani.
“Permintaan plasma konvalesen itu dari Bangkalan, Mojokerto, Gresik, dan Surabaya. Kami masih belum bisa memenuhi permintaan dari masyarakat,” kata Triksi Hendria Kasi Humas PMI Surabaya, Kamis (24/6/2021).
Triksi menyampaikan, permintaan plasma konvalesen memang terus meningkat seiring bertambahnya kasus Covid-19 di Surabaya dan sejumlah kota lain.
Rata-rata permintaan plasma konvalesen ini setiap harinya di kisaran 50 sampai 100 permohonan.
Sayangnya, jumlah permintaan plasma konvalesen itu tidak diimbangi ketersediaan di PMI Surabaya. Alhasil permintaan terus meningkat sedangkan plasma konvalesen masih kosong.
Jumlah pendonor plasma konvalesen setiap hari, lanjut Triksi memang sangat minim. Berbeda jauh dengan beberapa waktu sebelumnya.
“Kalau ada 20 pendonor berarti 60 bags plasma konvalesen terkumpul. Sedangkan permintaan di kisaran 100. Sangat tidak sebanding,” ujar Triksi.
Oleh karena itu, kepada masyarakat dan khususnya penyintas Covid-19, dia berharap dan mengimbau mereka segera hadir ke PMI Surabaya untuk mendonorkan plasma konvalesen.
“Penyintas COVID-19 kami tunggu untuk donor plasma konvalesen di PMI Surabaya,” kata Triksi.
Sejak beberapa waktu lalu, setelah perayaan Lebaran, PMI Surabaya mencatat terjadi peningkatan permintaan plasma konvalesen dari masyarakat.
Sedangkan pada saat yang sama pendonor mulai berkurang. Ini juga diperkirakan yang menjadi penyebab terjadinya kekosongan stok plasma konvalesen di PMI Surabaya.
Beberapa kegiatan sosial dengan penyelenggaraan donor darah maupun screening plasma konvalesen sudah digelar.
“Sayangnya, pendonor plasma konvalesen ternyata memang tidak banyak, malah cenderung berkurang drastis. Ini yang terus kami upayakan agar perolehan plasma konvalesen bisa stabil, dan stok kami aman,” ujar Triksi.(tok/den)