Sufmi Dasco Ahmad Wakil Ketua DPR RI minta dibentuknya tim khusus untuk menyelidiki siapa yang berperan dan bertanggungjawab atas adanya data 97.000 PNS fiktif atau misterius yang menerima gaji dan pensiun tapi orangnya tidak ada di tahun 2014.
“Ini semestinya banyak pihak yang mesti diklarifikasi. Perlu dibentuk satu tim khusus yang memang dibentuk untuk menangani ini dengan pihak-pihak yang memang terkait dengan soal ASN ini,” ujar Dasco di Jakarta, Rabu (26/5/2021).
Dasco mengaku prihatin atas temuan Badan Kepegawain Negara soal data ASN atau PNS misterius itu.
“Kami prihatin bahwa itu bisa kejadian, ada ASN hampir 100.000 atau 100.000 lebih dari tahun 2014 itu terus mendapatkan gaji,” jelasnya.
Dia menegaskan, perlu diusut tuntas kemana larinya pembayaran itu, karena jumlahnya cukup besar.
“Mungkin administrasinya perlu dibenahi dan juga perlu dicek secara tuntas larinya pembayaran uang negara tersebut kepada siapa, karena kalau keliru 10 sampai 15 orang mungkin kita masih bisa maklum tapi kalau udah hampir 100.000 bahkan lebih ini, mungkin perlu diusut secara tuntas,” tegasnya.
Sebelumnya, Bima Haria Wibisana Kepala BKN mengatakan ada 97.000 data PNS yang setelah ditelusuri, tidak ada orangnya. Namun pemerintah masih membayar gaji mereka.
Hal itu terungkap setelah BKN mendata PNS secara online pada 2014. Saat itu para PNS diminta mengisi sendiri data mereka.
BKN sendiri meluncurkan program Pemutakhiran Data Mandiri (PDM), Senin (24/5/2021) agar PNS bisa melakukan update data setiap waktu melalui aplikasi MYSAPK. Sehingga PNS bisa melakukan perubahan data sendiri, tidak perlu menunggu BKN.
Waktu pelaksanaan pemutakhiran data secara mandiri akan dimulai pada Juli-Desember 2021. Verifikasi akhir akan dilakukan oleh BKN dengan menyiapkan dokumennya dalam periode Agustus-Desember.(faz/frh)