Setiap tanggal 9 Maret diperingati Hari Musik Nasional. Penetapan Hari Musik Nasional dimulai tahun 2013 atas usulan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta dan Rekaman Musik Indonesia (PAPPRI). Tanggal tersebut dipilih untuk menghormati Wage Rudolf Supratman, pahlawan nasional pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang lahir pada 9 Maret 1903.
Untuk memperingati Hari Musik Nasional tahun ini, 9 Maret 2021, Fadli Zon Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) meluncurkan Sampul Peringatan Berprangko Prisma (Prisma on Commemorative Cover) yang menampilkan Dewa 19 dengan personelnya yaitu Ahmad Dhani, Ari Lasso, Agung Yudha Asmara, Andra Ramadhan dan Yuke Sampurna.
Acara peluncuran dihadiri perwakilan pengurus PFI, dan personel band Dewa 19 di kediaman musisi Ahmad Dhani.
“Ahmad Dhani adalah penggagas, pendiri dan pimpinan dari grup musik legendaris Dewa 19 yang tahun ini berusia 29 tahun,” ujar Fadli di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Fadli menilai karya-karya Dewa 19 cukup mewarnai belantara musik Indonesia mutakhir. Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.
“Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar “The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa” oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia,” kata Fadli.
Kata Fadli, dengan terbitnya sampul prangko ini menjadi tanda apresiasi kepada Dewa 19 yang terus berkarya untuk bangsa dan mewarnai kesenian Indonesia.
“Sebagaimana kita ketahui musik adalah bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Musik adalah ekspresi budaya universal dan multidimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa,” tegas Fadli.
“Karenanya perlu usaha-usaha meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia. Hal ini pula yang melandasi PFI menerbitkan Sampul Peringatan Berprangko Prisma menampilkan Dewa 19,” imbuhnya.
Fadli berharap dengan terbitnya Sampul Peringatan Berprangko Prisma yang menampilkan Dewa 19 menjadi satu jawaban untuk menciptakan prangko-prangko yang lebih kreatif. Apalagi, di tengah dunia serba digital dan kemajuan teknologi komunikasi, prangko seolah tidak relevan. Namun prangko dan filateli ternyata tetap hidup dan tetap menjadi penanda zaman.
Kata dia, peluncuran Sampul Peringatan Berprangko Prisma ini merupakan bentuk apresiasi terhadap musik Indonesia sekaligus menarik generasi muda saat ini yang mungkin jauh dari dunia filateli khususnya prangko.(faz/bid)