Destinasi wisata Petirtaan Jolotundo di Mojokerto ditutup sementara pasca insiden pohon tumbang yang menimpa dan menewaskan tiga orang dan melukai lima orang di warung kopi, Minggu (14/11/2021).
Amat Susilo Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, mengatakan, penutupan tempat wisata di Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas ini dilakukan selama tiga hari ke depan untuk evaluasi, evakuasi, pembersihan, dan mitigasi.
“Untuk berikutnya setelah kejadian ini, semua wisata yang di wilayah perhutani akan menjadi perhatian serius dan akan kita evaluasi,” ungkapnya, Senin (15/11/2021).
Kata dia, selama penutupan, petugas gabungan mulai dari Perhutani, LMDH, Muspika dan juga Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto bakal melakukan mitigasi dengan cara mengecek kondisi semua pepohonan.
“Mitigasi yang kita lakukan yakni melakukan pengecekan pohon-pohon yang berpotensi roboh dan juga kesehatan semua pohon yang ada di sini,” bebernya.
Bukan hanya di Destinasi Petirtaan Jolotundo. Lanjut Amat, nantinya semua destinasi wisata yang ada di lereng gunung juga akan dilakukan mitigasi. Termasuk akan melakukan sosialisasi terhadap para pedagang, PKL di lokasi wisata.
Kata dia, selama ini setiap pengelolaan destinasi wisata telah menerapkan sistem tutup sementara dan meminta semua wisatawan keluar dan berwaspada jika terjadi cuaca ekstrim.
Insiden pohon tumbang yang menewaskan tiga orang dan lima orang luka-luka terjadi di luar dari perkiraan.
“Selama ini kita lakukan seperti itu, pada saat hujan kemarin lokasi wisata ini sudah sepi, ya kemungkinan saat kejadian para korban ini berteduh di warung kopi sambil Wifi-an karena hujan deras. Namanya juga bencana kita tidak bisa menduga-duga,” paparnya.
Amat juga menyebut, insiden yang menewaskan tiga orang dan lima orang mengalami luka akibat tertimpa pohon di area wisata merupakan bentuk kelalaian bersama.(fad/iss/ipg)