Vaksinasi massal kembali digelar Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya, sebagai satu di antara upaya membantu percepatan herd immunity di lingkungan kampus maupun masyarakat. Sekurangnya seribu dosis vaksin Sinovac dihadirkan dalam acara yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jatim, dan Pemerintah Kota Surabaya serta UPTD Puskesmas Menur, Surabaya.
Kegiatan vaksinasi massal ini bertempat di Plasa Proklamasi Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya. Seribu dosis vaksin Sinovac dosis satu dan dua didistribusikan untuk seluruh peserta vaksin baik sivitas akademika maupun masyarakat umum, yang belum menerima vaksinasi.
Upaya ini juga untuk mendukung upaya pemerintah menekan gelombang ketiga menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, Untag Surabaya kembali mengadakan vaksinasi massal dengan kuota lebih banyak dari sebelumnya, dan kegiatan ini terlaksana dengan protokol kesehatan secara ketat.
“Dengan dibekalinya vaksin bagi mahasiswa maupun masyarakat mendekati libur Nataru serta dinaikkannya level PPKM oleh Pemerintah, diharapkan lonjakan kasus Covid-19 tidak terjadi dan Nataru tahun ini dapat dilalui dengan aman,” terang Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., Rektor Untag, Kamis (25/11/2021).
Sementara itu, dengan mulai diberlakukannya kembali Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas sejak awal bulan November, kurang lebih lima ribu mahasiswa Untag Surabaya telah mengikuti kelas secara luring. Untag Surabaya terus berupaya ikut serta menciptakan herd immunity di lingkungan kampus. Diharapkan pada semester berikutnya, semakin banyak mahasiswa yang sudah divaksin dan mampu mengikuti PTM di kelas.
“Sudah satu setengah bulan Untag Surabaya telah meluringkan hampir lima ribu mahasiswa yang telah divaksin, harapannya semua bisa sehat dan melakukan aktivitas normal kembali,” tegas Nugroho.
Prof. Nugroho menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan pada peneliti Indonesia. Untag Surabaya, sambung Nugroho, sebagai kampus Nasionalis siap menjadi relawan untuk pengembangan vaksin karya anak bangsa tersebut. “Kita senang banget kalau jadi relawan. Bisa untuk mahasiswa kita yang belum tervaksin,” tambah Nugroho.
Satu di antara penerima vaksin, Permata Elita merespon baik adanya kegiatan vaksinasi du kampus Untag Surabaya. Perempuan asal Magetan yang juga penyandang disabilitas itu mengatakan kegiatan vaksinasi ini memudahkan masyarakat yang terkendala vaksin di daerah asal. “Bagus, memudahkan penduduk luar yang di luar kota,” papar Permata Elita.(tok/dfn)