Peran Radio Sebagai Penggerak Ekonomi Digital di Tengah Pandemi

Dikutip dari laman resmi KPI, tema peringatan Harsiarnas (Hari Penyiaran Nasional) 2021 adalah “Penyiaran Sebagai Pendorong Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi”.

Tema ini diangkat karena menunjukkan optimisme bahwa pandemi Covid-19 ini akan segera berakhir dan lembaga penyiaran menjadi bagian yang ikut serta mendorong pemulihan ekonomi usai pandemi.

Judy Djoko Wahyono Tjahjo, pemerhati media kajian ekonomi media mengatakan, radio berperan mendorong masyarakat untuk lebih produktif dan lebih aktif berkegiatan yang nantinya akan menimbulkan efek ekonomi.

Hantaman badai pandemi yang tak kunjung usai dalam satu tahun terakhir, menurut pengamatannya, membuat ekonomi Tanah Air sempat minus selama dua kuartal berturut-turut. Sehingga, menurutnya, secara sederhana terlihat bagaimana kegiatan masyarakat berkolerasi sangat kuat dengan kegiatan ekonomi. Kata Djoko, legiatan ekonomi ini yang selanjutnya dapat menciptakan kondisi makro.

“Radio mesti bisa menggerakkan untuk jangan takut aktif. Serta yang paling penting, mengingatkan pada masyarakat walau pun sudah divaksin harus tetap waspada,” kata Djoko kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (1/3/2021).

Peran nyata insan radio dalam menggerakkan ekonomi, ia mencontohkan, yaitu menggerakkan ekonomi digital. Ekonomi digital tidak hanya dikuasai perusahaan besar, UMKM pun sekarang ikut bermain di dalam industri digital tersebut.

“Orang radio bisa gak melihat itu dengan jeli? Karena seperti kita tahu, media terpuruk karena budget periklanan nasional menurun karena Covid-19,” tantang Djoko.

Dalam masa-masa penantian pandemi yang entah kapan usai ini, pihaknya berharap agar radio bisa melakukan konvergensi untuk mendatangkan potensi pengiklan yang lebih besar. Teknologi informasi di luar sana bergerak pesat, dia khawatir, radio yang tidak bisa berkonvergensi atau beradaptasi dengan teknologi terkini, akan tergilas.

“Sejalan dengan membaiknya pascapandemi, begitu pula ekonomi, diharapkan iklan akan naik. Yang lebih menarik bagi pengiklan adalah radio yang sudah konvergensi. Kalau radio hanya siaran, dia tunggal. Kemungkinan radio yang sudah konvergensi akan dilihat pengiklan, ada plusnya, akan lebih menarik,” tegasnya.(dfn/ipg)