Isu penyelundupan narkoba yang terjadi di perairan Indonesia, jadi topik menarik yang dibahas para peserta Maritime Domain Awareness (MDA) SMEE, atau forum diskusi kemaritiman yang merupakan satu diantara kegiatan Tahap Pangkalan (Shore Phase) Latma CARAT 2021.
Dalam diskusi yang berlangsung secara virtual di ruang rapat Diskomlek Koarmada II, delegasi TNI AL diwakilkan oleh Palaksa KRI Terapang-648 Mayor Laut (P) Dea, serta delapan perwira dari Satuan Kapal Eskorta dan Satuan Kapal Cepat Koamada II. Sementara dari US Navy mengikutkan empat personelnya.
Diskusi diawali dengan paparan dari Dr. Asyura Salleh, United Nation Office on Drugs and Crime, Global Maritime Crime Programme yang mengangkat topik tentang Narcotics Smuggling Routes in Indonesia’s Waters. Dilanjutkan mengenai Maritime Analystic & Support to MDA oleh Jerry Heuett, dari Pacific Fleet N5C Jakarta.
Forum menjadi lebih lengkap dengan hadirnya narasumber dari TNI AL yakni Letkol Laut (K/W) Cecilia Harefa, pamen Dispamsanal Mabesal yang memaparkan tentang Joint MDA Concept from Indonesia Perspective : TNI AL & TNI AU. Dan sebagai penutup adalah narasumber dari delegasi Amerika Serikat, yakni Capt (Ret) Craig Schnappinger,dari Institute for Security Governance/ISG dengan isu mengenai UAS Integration & Support to MDA.
Ditempat terpisah yakni di Pantai Kenjeran, personel Satkopaska dan Satran Koarmada II mendapat pengetahuan baru terkait Ranjau dan Bahan Peledak dalam sesi Mine Warfare Exercise (Minex), dan Explosive Ordnance Disposal (EOD). Tim Minex dan EOD US Navy secara gamblang mempraktekkan langsung tiga materi berupa CBRN (Chemical Biologic Radiologic and Nuclear) topik Downrange Procedure. Berikutnya praktek Counter Improvised Explosive Device (C-IED) Robotic Recon & Identification, dan terakhir ditutup dengan praktik C-IED topik IED Procedure on Closed Room/Area.(tok/tin/ipg)