Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan mengatakan, kedatangan vaksin AstraZeneca yang tertunda karena embargo di negara produsen vaksin diperkirakan akan tiba di Indonesia di bulan Mei.
“Beberapa negara di Eropa dan India melaporkan adanya peningkatan kasus. Mereka menunda pengiriman vaksin yang berdampak pada Indonesia. Yang harusnya dapat pada bulan April dikarenakan kondisi pembatasan dari negara baru bisa didapat bulan Mei 2021,” kata Siti Nadia kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (28/3/2021).
Sebelumnya, 11 juta vaksin AstraZeneca yang akan dikirim dan diterima bulan April ditunda karena adanya peningkatan kasus di negara penghasil vaksin tersebut.
Meski tertunda, pihaknya memastikan proses vaksinasi akan tetap berjalan walaupun terjadi pelambatan penyuntikan. Target penerima suntikan vaksin sebanyak 38 juta di akhir April diperkirakan tidak terpenuhi karena tidak mendapatkan dosis vaksin yang cukup.
“Tentunya ada penambahan waktu untuk tahap kedua, menunggu yang datang di bulan Mei nanti,” katanya.
Rentang waktu pemberian vaksin AstraZeneca antara suntik pertama dan kedua adalah dua bulan, sehingga dosis yang sudah ada saat ini diperkirakan masih akan mencukupi.
“Penyuntikan vaksinasi usdah hampir 500 ribu per hari. Akan terjadi lambat karena disesuaikan dengan dosis yang ada
Walaupun terjadi penundaan pengiriman AstraZeneca, Pemerintah masih memiliki cukup bahan baku vaksin Sinovac yang sebagian masih diproses BPOM menjadi vaksin jadi.
Diperkirakan di bulan April akan datang lagi vaksin Sinovac dari Covax Facility. Sehingga untuk vaksinasi di Indonesia akan terus berjalan, meskipun melambat.
Seperti diketahui, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengatakan rencana pengiriman vaksin AstraZeneca periode Maret dan April 2021 ke Indonesia ditunda akibat embargo yang terjadi di India.
“Jadwalnya kita dapat vaksin gratis dari Covax-GAVI, sudah dapat kemarin vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis. Rencananya kita dapat 2,5 jutanya pada 22 Maret, kemudian April akan dapat 7,8 juta dosis. Ternyata ditunda, karena ada isu India embargo vaksin,” kata Menkes.(dfn/bid)