Surokim Abdus Salam Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) mengungkapkan penentuan dan pemekaran daerah pemilihan di Kota Surabaya dalam Pemilihan Legislatif 2024 perlu pelibatan publik lebih luas.
“KPU Surabaya harus membuat terobosan baru dalam penentuan dapil dengan mendengar, melibatkan, melihat pendapat publik Surabaya secara luas di antaranya dengan melalui survei,” kata Surokim di Surabaya, dilansir dari Antara, Kamis (27/5/2021).
Ia mengatakan dalam pemilu-pemilu sebelumnya di Kota Surabaya terkesan elitis karena hanya melibatkan para pakar, politisi parpol, dan kelompok-kelompok peduli pemuli dan belum melibatkan publik Surabaya.
“Dengan pelibatan publik secara luas diharapkan bisa lebih partisipatif dan lebih luas dan mendalam tentang bagaimana aspirasi dan kehendak publik Surabaya,” kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.
Menurutnya, penentuan dapil akan lebih komprehensif jika melakukan tahapan pelibatan publik. Tidak kaku dan terlalu pragmatis, sehingga alas argumen penentuan dapil juga akan lebih membumi, propublik dan berdimensi masa depan.
KPU Surabaya, lanjut dia, harus menjadi pelopor untuk tradisi baru pembuatan kebijakan penting dengan melihat, mendengarkan dan mengetahui dan melibatkan masyarakat.
“KPU dalam membuat kajian tentang hal ini akan sangat eleok dan elegan jika bisa bertanya kepada publik Surabaya dengan melalui instrumen survei,” ujarnya.
Soeprayitno anggota KPU Surabaya sebelumnya menyatakan pihaknya sedang menyiapkan kajian akademik terkait pemekaran dapil dengan melibatkan akademisi lintas perguruan tinggi di Surabaya dan bisa berkolaborasi dengan Komisi A DPRD.
“KPU Surabaya akan berkirim surat ke lintas partai politik agar mereka mengirimkan konsep usulan dapil. Biar bagaimanapun mereka adalah peserta dalam pemilu 2024,” katanya.(ant/frh/ipg)