Pendonor Meningkat, Permintaan Menurun, Stok Plasma Konvalesen PMI Surabaya Aman Sampai Sepekan

Dokter Martono Adi Kepala Bagian Humas dan Pelayanan PMI Surabaya mengatakan, untuk sepekan ke depan persediaan atau stok plasma konvalesen aman untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Dia bilang, sejak sepekan lalu para pendonor plasma konvalesen mulai berdatangan di PMI Surabaya. Dalam sehari tercatat 50 sampai dengan 60 penyintas mendonorkan plasma konvalesen.

“Kalau satu orang bisa mendonorkan minimal tiga kantong plasma konvalesen, anggap saja begitu. Maka dalam sehari kami bisa dapat sekitar 150 sampai 180 kantong plasma konvalesen,” ujarnya.

Dia bersyukur, pendonor plasma konvalesen meningkat. Kalau setiap hari rata-rata perolehan plasma konvalesen segitu, dia bilang persediaannya bisa terjaga di PMI Surabaya.

Penurunan jumlah pendonor, kata dia, terjadi sejak masifnya vaksinasi Covid-19. Sebelum itu, banyak penyintas yang mendonorkan plasma konvalesen di PMI Surabaya.

“Waktu itu memang dalam sehari kami bisa mengumpulkan sekurangnya 100 kantong plasma konvalesen. Tapi, kemudian berangsur berkurang ketika mulai digelar vaksinasi. Karena masyarakat termasuk penyintas Covid-19 juga pilih vaksin dulu setelah sembuh. Ini juga yang akhirnya bikin stok plasma konvalesen turun drastis bahkan kosong,” katanya.

Seiring berjalannya waktu, sekarang ini mulai banyak lagi penyintas Covid-19 yang setelah vaksinasi mendonorkan plasma konvalesen.

“Kami bersyukur. Karena akhirnya pendonor plasma konvalesen mulai kembali mendonorkan plasmanya. Alhamdulillah, stok kami juga mulai terjaga,” ujarnya.

Hal lain dinilai menjadikan stok plasma konvalesen di PMI Surabaya untuk sementara aman karena sejak seminggu yang lalu jumlah permintaan plasma konvalesen dari masyarakat berkurang.

“Permintaan plasma konvalesen dari masyarakat, berdasarkan catatan kami, sejak seminggu lalu berkurang atau menurun. Karena itu stok plasma konvalesen di PMI Surabaya juga mulai aman. Semoga permintaan plasma konvalesen dari masyarakat terus menurun,” kata Martono. (tok)