Program Wawasan Radio Suara Surabaya pada Jumat (12/11/2021) pagi mengangkat tema persiapan uji klinis (human trial) vaksin Merah Putih yang rencananya akan digelar pada awal Desember 2021 nanti. Ternyata banyak pendengar Suara Surabaya (SS) yang antusias bersedia menjadi relawan.
Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya dan dipantau langsung oleh BPOM dan Kemenkes sejak awal 2020 lalu ini, tak disangka-sangka mendapatkan respon yang luar biasa. Prof. Dr. M. Nasih, MT.,Ak Rektor Unair bahkan sampai menangis haru mendengar masyarakat yang berbondong-bondong ingin menjadi relawan.
Sebelumnya, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair pada Jumat pagi mengudara, menyampaikan bahwa hingga vaksin telah melewati tahapan uji coba pada hewan (animal trial) dan memiliki efikasi 93 persen. Ia juga mengatakan, proses pengembangan vaksin berjalan secara lancar dan sudah mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Setelah itu, satu per satu pendengar Radio Suara Surabaya berbondong-bondong menyatakan ingin menjadi relawan. Tak tanggung-tanggung, sekitar empat jam setelah dr. Nyoman mengudara, hingga pukul 11.00 WIB tercatat lebih dari 33 orang menghubungi melalui radio dan Whatsapp Suara Surabaya, yang menyatakan diri bersedia untuk menjadi relawan vaksin asal Indonesia tersebut.
Berikut beberapa tanggapan masyarakat yang ingin menjadi relawan vaksin Merah Putih yang disampaikan melalui Radio Suara Surabaya.
“Saya mengapresiasi tinggi, luar biasa buat teman-teman di Unair dan tim foreksi, tim peneliti Prof. Nyoman juga. Saya bangga sekali,” kata Henry Yuliwarso (48 tahun) warga Sidoarjo.
“Saya mengapresiasi teman-teman Unair untuk vaksin Merah Putih. Saya rasa vaksin ini sudah dipersiapkan dengan serius. Saya sebagai putra bangsa siap menjadi relawan,” kata Joni Susanto (68 tahun) warga Surabaya.
“Saya dengerin vaksin Merah Putih, saya tertarik untuk jadi relawan. Saya kebetulan belum divaksin sama sekali, sengaja menunggu vaksin ini,” kata Singgih Prasetyo (37 tahun) warga Surabaya.
“Saya 110 persen siap jadi relawan. Pertama, ini karya anak bangsa, dihasilkan Unair. Kalau boleh dibuka pendaftaran, saya mau daftar,” kata Choirul (50 tahun) warga Sidoarjo.
“Saya siap jadi relawan, saya kepengen. Saya ingin bermanfaat bagi generasi ke depan. Harapan saya Indonesia punya vaksin sendiri nggak impor terus karena anggarannya nggak sedikit,” kata Noldy (60 tahun) warga Surabaya.
“Saya tertarik jadi relawan, tapi saya dengar katanya jarak sama vaksin terakhir harus 6 bulan. Saya vaksin akhir Juli kemarin, belum bisa ya? yah, sayang sekali,” kata Evie Yuliati (39 tahun) yang beprofesi sebagai tenaga kesehatan.
Selain itu, antusiasme terhadap vaksin Merah Putih juga disampaikan masyarakat melalui Whatsapp Suara Surabaya.
“Menyambung soal vaksin Merah Putih, sebagai anak bangsa saya bersedia untuk menjadi relawan. Usia saya 38 tahun,” tulis Dody Prasetyo (38) tahun.
“Mbaaak, aku juga ingin jadi relawan vaksin merah putih. Namun vaksin ke 2 baru tgl 4 September lalu,” tulis Sundari (49 tahun).
“Saya siap menjadi relawan vaksin Merah Putih. Kapan lagi menjadi pahlawan akar rumput untuk bangsa dan negara,” kata Prasetyo Nugroho (44 tahun).
“Saya siap jadi relawan vaksin Merah Putih. Saya belum pernah divaksin sama sekali. Saya juga tidak pernah punya Covid-19. Maaf usia saya 49 tahun,” kata Junari.
Ternyata, Prof Nasih Rektor Unair yang mendengarkan siaran Radio Suara Surabaya sejak pagi, menangis haru mendengar respon masyarakat yang menyambut baik vaksin Merah Putih. Ia mengaku tidak bisa manahan air matanya saat mendengar antusiasme masyarakat terhadap kehadiran vaksin yang dikembangkan para peneliti Unair tersebut.
“Sungguh, saya sangat terharu dan nggak kuat nahan air mata mendengar respon masyarakat dan arek-arek Surabaya dan Jawa Timur yang luar biasa menyambut vaksin Merah Putih. Saya sangat berterima kasih atas atensi dan kontribusinya. Terima kasih juga untuk kawan-kawan SS. Sehat, semangat dan bermanfaat selalu,” kata sang rektor melalui pesan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.
Sebelumnya, telah dibuka pendaftaran bagi 500 relawan uji klinis vaksin Merah Putih yang akan digelar pada awal Desember mendatang di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Masyarakat yang ingin menjadi relawan uji coba vaksin Merah Putih dapat menghubungi tim praskrining:
-dr. Fany Arsyad (081333355533)
-dr. Laksmi Wulandari (08123019591)
-dr. Randy Pangestu (089699668343)
-Lintang Prayogi (082232457512). (tin/ipg)