Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan langkah antisipasi pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jawa Timur.
Heru Tjahjono Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur mengatakan, akan masuk ke Indonesia sebanyak kurang lebih 50 ribu PMI.
Dalam rapat koordinasi yang digelar kemarin, Rabu (2/6/2021) bersama Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Forkopimda, kata Heru, salah satu agendanya adalah mengevaluasi beberapa kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di RS Lapangan yang sebenarnya adalah berasal dari PMI.
“Rapat untuk melakukan kembali penekanan, khususnya dalam rangka pemulangan PMI,” kata Heru saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis (3/6/2021).
Penekanan dalam hal ini adalah proses karantina. Para PMI yang datang akan dikarantina di Asrama Haji Surabaya selama dua hari. Lalu di-swab PCR. Yang positif akan dirawat di RS Lapangan Indrapura dan yang negatif bisa kembali daerah kabupaten atau kota asalnya. Saat kembali ke daerah asal pun PMI tidak bisa langsung pulang ke rumah. PMI akan kembali dikarantina 3 hari. Kalau hasil swab PCR negatif, dia bisa pulang ke rumah.
Heru menambahkan, sesuai dengan arahan gubernur agar cepat melakukan penetrasi agar PMI selalu dalam kondisi terjaga dan terus terpantau termasuk cocokan data karena data ini yang akan di cross-check dengan pemkab/pemkot untuk kesesuaian kepulangan PMI.
“Karena data menentukan langkah penanganan, termasuk hari ini kami mendata ulang per kabupaten/kota termasuk untuk mengantisipasi apabila ada varian baru kita bisa memblokirnya,” terangnya.
Dia menerangkan, jumlah PMI yang sudah masuk ke Indonesia cukup banyak.
“Kalau ditotal mulai Januari-Juni hampir 48 ribu lebih yang masuk ke Indonesia. Hampir mendekati lebaran per harinya hampir 700-800, ini yang harus melakukan koordinasi khusus yang dipimpin Pak Pangdam V Brawijaya termasuk di penginapannya di Asrama Haji,” kata Heru.(dfn/ipg)