Pemerintah Kabupaten Sidoarjo membuka lima posko tingkat kawedanan untuk pasien Covid-19 bergejala sedang dan posko penanganan Covid-19 di setiap desa.
Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor mengatakan dengan adanya posko tingkat kawedanan dan desa, nantinya rumah sakit dapat menangani lebih banyak pasien bergejala berat.
“Ada lima posko di tingkat kawedanan yang mau kita buka. Sedati, Waru, dan Hotel Delta Mayang di Sidoarjo Kota sudah buka. Besok Krian. Mal Pelayanan Publik kita buka lagi menjadi tempat isoman. Terakhir mungkin di Tulangan. Kita carikan tempat yang representatif untuk daerah di selatan walaupun secara medis sudah ada Pusdik,” kata Gus Muhdlor kepada Radio Suara Surabaya, Jumat malam (16/7/2021).
Gus Muhdlor merinci kapasitas tempat tidur di setiap Posko Kawedanan yaitu 50-70 bed di Posko Krian, 76 bed di Posko Sedati, 64 bed di Mal Pelayanan Publik, 60 kamar di Hotel Delta Mayang, Posko Pabean dan Kureksari masing-masing 70 bed. Sedangkan kapasitas tempat tidur di Posko Tambaksawah belum diketahui.
Sementara posko penanganan Covid-19 di tingkat desa akan didirikan untuk menjadi tempat masyarakat bertanya dan isolasi pasien Covid-19.
“Harapan kita, posko di tingkat desa dengan empat pilarnya, yaitu kepala desa, Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Kamtibmas) dan Babinsa (Bintara Pembina Desa), dan bidan desa akan menjadi garda terdepan,” ujarnya.
Setiap posko penanganan Covid-19 di tingkat desa akan mendapatkan dana tidak terduga senilai Rp10 juta.
Terkait upaya mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan, Pemkab Sidoarjo telah bekerjasama dengan lima Stikes di Sidoarjo untuk merekrut relawan perawat. Saat ini sudah ada 144 relawan yang memiliki kemampuan dasar keperawatan yang cukup mumpuni.(iss/ipg)