Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mengalokasikan ulang anggaran yang sebelumnya ditujukan untuk pengaspalan jalan, menjadi betonisasi jalan. Dana untuk pembetonan jalan tercatat sebesar Rp249 miliar dari anggaran pemeliharaan dan peningkatan mutu jalan di Dinas PU BMSDA.
Ahmad Muhdlor Ali yang akrab disapa Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo mengatakan, kebijakan ini diambil karena permasalahan jalan rusak menjadi prioritas Pemkab Sidoarjo di bawah kepemimpinannya.
“Misalkan kita ambil case di Beciro itu sudah diperbaiki Desember 2020. Nggak sampai dua bulan sudah rusak. Jadi kalau diaspal pasti rusak lagi,” kata Ahmad Muhdlor kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (2/4/2021) pagi.
Ia bercerita, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk 2021 sebenarnya telah disusun oleh pemerintahan sebelumnya. Dari sana terdapat dana Rp249 miliar untuk perbaikan jalan, khususnya pengaspalan.
Namun, melihat kondisi jalan di Sidorjo yang berupa cekungan, membuat air mudah menggenang. Genangan air itu lah yang membuat jalan menjadi cepat rusak. Untuk itu, itu memutuskan agar pengaspalan diganti menjadi betonisasi agar daya tahan jalan menjadi lebih lama.
“Kami lihat, teliti anggarannya satu persatu, kita urai satu persatu dari Rp249 miliar kita ubah perencanaanya. Hampir sekitar 90 persen peningkatan sisi jalan itu bentuknya aspal, sedangkan kita nggak mau jatuh di lubang yang sama. Saya ubah semua, awalnya yang perencanaan untuk aspal, ubah semua jadi beton,” tambahnya.
Seperti pembetonan Jalan Beciro akan mulai dilakukan pada bulan Mei 2021. Pembetonan jalan yang menggunakan anggaran sebesar Rp12,5 miliar itu dilakukan mulai dari Jalan Sawocangkring sampai SMPN 2 Wonoayu yang ada di Desa Beciro.
Pembetonan jalan sepanjang 1,7 kilometer itu menjadi satu-satunya jalan agar Jalan Beciro dapat dilalui dengan nyaman. Mengingat kontur jalan Beciro lebih rendah dari sungai di sampingnya. Ditambah lagi drainase-nya tidak jalan. Hal tersebut menjadi penyebab Jalan Beciro gampang rusak.
Meski anggaran tersebut sudah diploting untuk pengaspalan, namun ia menyebut anggaran tersebut masih bisa dilakukan perubahan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
Apalagi, Pemkab Sidoarjo masih menangguhkan anggaran Rp120 miliar untuk projek pembangunan gedung delapan lantai di Pemkab Sidoarjo. Muhdlor Bupati mengatakan, anggaran tersebut juga akan ditambahkan untuk perbaikan jalan.
“Ada proyek ratusan miliar yang kantor 8 lantai itu kita tolak. Kita tangguhkan karena untuk perbaikan jalan. Kantor Pemkab Sidoarjo kan ada proyek yang Rp120 miliar, kita pending buat jalan,” tegasnya.
Dalam proyek betonisasi jalan ini, bupati yang kerap dipanggil Gus Muhdlor itu juga menyiapkan strategi perencanaan dalam hal drainase agar betonisasi tidak menyebabkan banjir.
“Jalan bukan jadi jalan tapi jadi tempatnya air. Jadi ketika perencanaan betonisasi semuanya lengkap, saya minta semuanya lengkap untuk drainase-nya,” ungkapnya.
Gus Muhdlor menyebut, Jalan-jalan yang menjadi prioritas betonisasi di antaranya jalan yang memenuhi dua syarat. Pertama, jalan yang intensitas mobilitasnya tinggi. Kedua, jalan yang dekat dengan saluran air.
Ia menekankan, perbaikan jalan rusak akan menjadi prioritas Pemkab Sidoarjo salah satunya mendorong beberapa anggaran yang bisa ditunda, diarahkan ke perbaikan jalan.
“Soal anggaran, perlahan-perlahan kita dorong, kita tahu prioritas. Fokus kita, masyarakat merasakan kehadiran kita,” ujarnya.(tin/iss)