Pemerintah bersiap meningkatkan kapasitas serta melakukan optimalisasi pemanfaatan layanan kesehatan supaya upaya menangani pandemi Covid-19 bisa maksimal.
Pernyataan itu disampaikan Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (4/1/2021), di Kantor Presiden, Jakarta.
“Pemerintah pusat akan meningkatkan alokasi (tempat tidur perawatan) untuk penanganan Covid-19 menjadi 30 persen. Menteri Kesehatan akan mempersiapkannya,” ujar Airlangga.
Selain meningkatkan kapasitas tempat tidur perawatan, pemerintah, lanjut Airlangga juga akan melakukan penguatan penerapan protokol kesehatan, serta penguatan implementasi tata laksana Covid-19 utamanya di fasilitas nonrujukan, dan menambah jumlah tenaga kesehatan sampai 10 ribu orang.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Joko Widodo Presiden, kata Airlangga, Kementerian Kesehatan sudah melaporkan kesiapannya memulai vaksinasi Covid-19.
Tapi, program vaksinasi tersebut menunggu terbitnya izin penggunaan darurat (emergency use authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta memastikan vaksin memenuhi aspek kehalalan.
“Data-data (uji klinis) akan digunakan mulai dari data Turki dan Bandung, juga data yang diberikan dari Brasil juga dari Sinovac itu sendiri,” kata Airlangga.
Sampai sekarang, Menko Perekonomian menjelaskan, pemerintah berupaya maksimal mengamankan pasokan vaksin Covid-19 dari berbagai sumber, antara lain dari Sinovac (China), Novavax (Kanada-Amerika Serikat), AstraZeneca (Swiss-Inggris), BioNTech-Pfizer (Jerman-Amerika Serikat), serta dari alokasi yang akan ditetapkan The Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI).
“Pemerintah terus mempersiapkan dan sedang pengadaan untuk vaksin dari AstraZeneca, Novavax, juga dari GAVI,” pungkasnya.(rid/iss/ipg)