Kementerian Kesehatan RI, akan mendistribusikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke sejumlah daerah termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar wilayah Indonesia, dalam program vaksinasi nasional.
Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Pemerintah urusan vaksinasi mengatakan, pendistribusian vaksin dari perusahaan farmasi Inggris tersebut rencananya dimulai awal pekan depan.
“Rencananya Vaksin AstraZeneca akan dikirim ke daerah mulai Senin tanggal 22 Maret,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (20/3/2021).
Pengiriman disiapkan sesudah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan keamanan Vaksin AstraZeneca, sehubungan adanya dugaan efek samping pembekuan darah yang dilaporkan terjadi di sejumlah negara Eropa.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia menyatakan, Vaksin Covid-19 AstraZeneca boleh digunakan dalam kondisi darurat seperti sekarang, walau pun mengandung zat haram yaitu enzim tripsin dari hewan babi.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, Kemenkes juga akan mempersiapkan hal-hal terkait pengemasan dan distribusi, supaya ada percepatan program vaksinasi.
Dalam proses distribusi, Kemenkes, akan menggandeng pihak yang sudah berpengalaman, salah satunya PT Bio Farma perusahaan farmasi milik negara.
Dokter Nadia selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes mengimbau masyarakat jangan ragu vaksinasi dengan Vaksin AstraZeneca.
“Semakin cepat kita vaksinasi semakin cepat kita keluar dari pandemi ini,” katanya.
Seperti diketahui, Senin (8/3/2021), Indonesia menerima kiriman 1,1 juta dosis Vaksin AstraZeneca hasil kerja sama multilateral.
Indonesia sudah berkomitmen mendatangkan Vaksin AstraZeneca sebanyak 82,8 juta dosis, dengan rincian 59 juta dosis tahun 2021, dan 23,8 juta dosis tahun 2022.
Jutaan dosis vaksin yang diproduksi SK Bioscience di Kota Andong, Korea Selatan, akan dipakai dalam program vaksinasi nasional untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.(rid/tin/ipg)