Seorang pemancing tenggelam di kubangan bekas galian C Dusun Kletek RT 11 RW 07, Desa Baureno, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (17/03/2021) sekitar pukul 13.00 WIB kemarin. Hingga kini, korban masih belum juga ditemukan.
Menurut laporan Fuad Maja FM kepada suarasurabaya.net, korban diketahui bernama M. Ma’ruf (35) warga Dusun Borang, Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.
“Berdasarkan keterangan saksi mata, korban tenggelam saat berusaha membenahi mata kail pancing yang tersangkut, saat itu korban menjeburkan diri ke kubangan,” ungkap Kapolsek Jatirejo AKP Hendro Susanto, Kamis (18/03/2021).
Saat berusaha membenarkan mata kail itu, korban ternyata tidak bisa berenang. Sehingga salah satu teman korban sesama pemancing sempat berusaha menolong korban dengan cara menjulurkan kayu ke arah korban. Namun, karena kayu terlalu pendek, korban akhirnya tenggelam.
“Saat itu juga temen korban ini teriak meminta tolong ke mayarakat sekitar lalu berusaha mencari, termasuk terdapat dua warga yang berusaha mencari di kubangan tersebut namun hingga kini belum juga ditemukan, “jelasnya.
Di sekitar lokasi, pihaknya juga turut mengamankan sejumlah barang milik korban. Diantaranya sepeda motor Suzuki Shogun nopol S 2450 QE yang digunakan korban, payung warna ungu dan tas ransel berisikan celana jeans serta alat pancing.
Sementara itu Muhammad Zaini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menuturkan, bekas galian C kalau kedalaman kita perkirakan di bibir galian berkisar 3 – 4 meter pada bagian tengah galian 6 meter ” tegasnya.
Proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari berbagi pihak mulai dari Basarnas, BPBD Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri dan potensi relawan Mojokerto. Namun tim SAR terkendala lokasi dan lumpur yang ada di bekas galian.
Ainul Mukhdin Koordinasi Lapangan (Korlap) Pencarian, Basarnas Surabaya mengatakan, proses pencarian dilakukan dengan manuver perahu di area titik korban tenggelam, menerjunkan jangkar dan metode penyelaman di titik korban tengelam .
“Ada 40 lebih tim gabungan yang kita terjunkan, namun kita ada beberapa kendala dalam proses pencarian,” sebutnya.
Di antaranya kubangan bekas galian C berlumpur, kemudian banyak ranting didalam lokasi bekas galian hingga medan yang keruh. Di tambah ke dalam bekas lokasi galian C yang cukup dalam.
Langkah lebih lanjut sesuai dengan ketentuan, Basarnas akan melakukan proses pencarian selama tujuh hari kedapatan dengan berupaya semaksimal mungkin.
“Kita juga berdoa semoga korban cepat ditemukan, jika memang belum ditemukan kita akan lakukan koordinasi dengan pihak terkait,” tandasnya.(fad/tin/bid)