BUMN kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III untuk menyatakan diri sebagai orang tua asuh satwa komodo di Kebun Binatang Surabaya.
Serah terima orang tua asuh dilakukan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya yang Ke-728. Oleh Chairul Anwar Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya kepada Edi Priyanto Direktur SDM Pelindo III, Senin (31/05/2021).
Sejumlah 10 ekor komodo akan menjadi satwa asuh Pelindo III selama jangka waktu satu tahun ke depan.
Edi Priyanto menyebutkan bahwa pemilihan komodo sebagai satwa asuh tak lepas dari aspek geografis yang berkaitan dengan perusahaan. Menurutnya habitat komodo saat ini ada di salah satu area kerja operasional Pelindo III yakni provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahkan, Pelindo III mendapat penugasan oleh pemerintah untuk membangun pelabuhan di Labuan Bajo, Manggarai Barat yang dikenal dengan wisata alam komodo.
“Kita ketahui juga bahwa komodo adalah satwa purba yang dilindungi, maka sudah menjadi kewajiban kita bersama khususnya Pelindo III selaku BUMN untuk ikut melestarikan keberadaan satwa tersebut,” kata Edi.
Kolaborasi Pelindo III dan Kebun Binatang Surabaya bukan yang pertama dilakukan oleh kedua perusahaan. Sebelumnya, Pelindo III terlibat dalam renovasi wahana akuarium yang ada di Kebun Binatang Surabaya. Dukungan tersebut dilakukan Pelindo III mengingat Kebun Binatang Surabaya memiliki sejarah panjang di Surabaya yang telah beroperasi selama 104 tahun.
“Semoga dukungan Pelindo III untuk menjadi orang tua asuh komodo memberikan manfaat bagi program konservasi satwa yang ada di Kebun Binatang Surabaya khususnya berkaitan dengan operasional seperti penyediaan pakan, monitoring kesehatan, hingga pengembang biakan satwa,” lanjutnya.
Chairul Anwar Direktur Utama PDTS Kebun Binatang Surabaya menyambut baik hadirnya Pelindo III sebagai orang tua asuh komodo. Menurutnya, keberadaan satwa tersebut di Kebun Binatang Surabaya menjadi salah satu yang nilai lebih karena merupakan satwa yang dilindungi. Bahkan untuk proses pemindahan satwa tersebut dari satu lokasi konservasi ke konservasi lain membutuhkan izin tertulis dari presiden.
“Kebun Binatang Surabaya terbilang cukup berhasil dalam melakukan konservasi komodo di luar habitat alamnya. Selain 10 ekor komodo dewasa yang ada di kandang pamer, masih ada 100 ekor anak komodo hasil pengembangbiakan yang dilakukan oleh tim Kebun Binatang Surabaya,” tambah Chairul.
Kebun Binatang Surabaya, kata Chairul saat ini sedang menyiapkan konsep taman komodo. Nantinya taman tersebut akan digunakan untuk menampilkan seluruh koleksi komodo yang ada di Kebun Binatang Surabaya. Konsep tersebut diharapkan mampu menjadi nilai tambah Kebun Binatang Surabaya sebagai tujuan wisata bukan hanya sekedar bagi masyarakat Surabaya melainkan juga masyarakat Jawa Timur dan provinsi lainnya.(man/iss)