Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara Penanggung Jawab RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya menyatakan, sebagian besar pekerja migran yang positif Covid-19 datang dari Malaysia.
Sampai Selasa (4/5/2021) sore sebanyak 34 pekerja migran positif Covid-19 yang dirawat di RSLI Surabaya. Nalendra merinci, 31 orang di antaranya merupakan pekerja migran dari Malaysia.
“Sisanya, satu orang dari Hongkong, satu orang dari Singapura, dan satu orang lagi dari Brunei Darussalam,” ujar Nalendra melalui pesan WhatsApp, Selasa petang.
RSLI Surabaya sebagai bagian dari rumpun kuratif Satgas Covid-19 Jatim tidak ingin kecolongan seperti India. Seperti juga yang sedang dialami sejumlah negara di Asia Tenggara, salah satunya Malaysia.
Nalendra bilang, Malaysia kini terindikasi mengarah pada situasi seperti di India. Sejumlah rumah sakit Covid-19 di sebagian kota Malaysia sudah mulai penuh pasien Covid-19 akibat virus mutasi baru.
Karena itulah, pasien pekerja migran yang punya riwayat kerja di Malaysia akan menjadi perhatian khusus. Sementara kepada para tenaga medis di RSLI, Nalendra sudah menyampaikan pesan agar waspada.
Kepada seluruh nakes dan relawan yang bekerja di RSLI dia meminta mereka terus menjaga kondisi kesehatan agar dapat bekerja maksimal memberikan pelayanan terbaik untuk pasien.
“Jaga kondisi, tertib dan taat dalam penggunaan APD sesuai levelnya, serta saling mengingatkan untuk keamanan, kesehatan, dan keselamatan kita bersama,” ujarnya.
Tidak hanya di RSLI, berdasarkan data RSLI yang juga bagian dari Satgas Penanganan PMI di Bandara Juanda, dari 4.177 PMI yang datang di Jatim sampai Selasa, 2.298 di antaranya dari Malaysia.
Beberapa waktu lalu, Himawan Estu Bagijo Kepala Disnakertrans Jatim sudah menyampaikan hal itu. Para pekerja migran yang datang dari Malaysia memang menjadi perhatian khusus.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dalam keterangan tertulisnya, hari ini, juga bilang dia tidak ingin mutasi virus corona asal India, Inggris, dan Afrika Selatan yang lebih cepat menyebar masuk ke Jatim.
Untuk memastikan itu, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya. Dia bersyukur, dari 109 sampel milik para pekerja migran, Institute of Tropical Desease (ITD) Unair tidak menemukan virus dari ketiga negara.(den/frh/dfn)