Jumat, 22 November 2024

Pedagang Jajan Tradisional Berharap Masih Boleh Berjualan di Pasar Kembang

Laporan oleh Anton Kusnanto
Bagikan
Area dalam Pasa Kembang Surabaya yang terbakar pada Minggu (22/8/2021). Foto: Anton suarasurabaya.net

Jinarsih, pedagang jajan dan kue tradisional di Pasar Kembang berharap masih dibolehkan berjualan dini hari meski lapaknya di lantai dua habis terbakar pada Minggu (22/8/2021) siang.

Alasannya, karena para produsen kue dan jajan tradisional sudah selesai berproduksi mulai Minggu sore dan siap menitipkan jajanannya ke lapak yang dia miliki.

Jinarsih yang punya tiga lapak berjejer di lantai dua mengaku tahu kebakaran ini dari karyawannya. Dia segera mendatangi Pasar Kembang untuk memastikan kondisi tiga lapaknya.

Sayangnya, petugas tidak membolehkan dirinya untuk mengecek kondisi lapaknya karena saat ini sedang ada investigasi dari pihak kepolisian.

“Saya juga masih menunggu kepastian dari petugas. Boleh atau tidak pedagang berjualan dini hari nanti,” ujarnya

Senada dengan Jinarsih, Dini pemilik lapak jajan lainnya juga berharap bisa menggelar dagangannya meski hanya di emperan parkir atau di dalam mobil, di area Jalan Raya Pasar Kembang.

Dia merasa kasihan kepada produsen jajan yang sudah siap mengirim dagangannya.

“Ada ribuan kue dan jajanan tradisional yang tidak tahan lama dan harus cepat terjual habis dalam sehari,” kata Dini.

Dia juga menegaskan, Pasar Kembang merupakan pusatnya grosir jajan basah dan kue tradisional di Surabaya.

“Pembelinya bisa dari pasar-pasar lain dari seluruh Surabaya dan sekitarnya. Bahkan sampai Sidoarjo dan Mojokerto,” katanya.

Seperti diketahui, saat ini Tim Inafis Polrestabes Surabaya masih mendalami peristiwa kebakaran yang menghanguskan hampir semua lapak di lantai 2 Pasar Kembang.

Api mulai membesar pada pukul 15.00 WIB baru bisa dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB.

Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya memastikan, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini karena seluruh lapak di lantai dua bangunan pasar dalam kondisi tutup.

Diakui Dedik, penanganan kebakaran ini agak terlambat karena laporan yang masuk juga agak telat. Ketika unit Damkar awal datang ke lokasi, api sudah sangat besar, menjalar dari salah satu lapak ke lapak lainnya.

Kebakaran itu cepat membesar akibat angin yang berhembus kencang saat kejadian. Selain itu, material yang ada di lapak-lapak di lantai dua pasar juga membuat api mudah merambat.

Beruntung api bisa dipadamkan dan tidak menjalar luas di lantai dasar. Ada sejumlah 23 unit PMK diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api, dibantu 6 mobil tangki dari DKRTH. (ton/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs