Pascakecelakaan mobil Suzuki Ertiga W 1636 SQ dengan kereta api KRD Minggu (5/12/2021) pagi, perlintasan sebidang yang tidak jauh dari Markas Korem 084/Bhaskara Jaya, di Jalan Ahmad Yani, Kerta Menanggal, Kecamatan Gayungan, untuk sementara ditutup.
Penutupan ini dilakukan sambil menunggu hasil kajian dan evaluasi dari institusi terkait untuk menetapkan, apakah perlintasan tetap akan dibuka atau ditutup permanen.
Iptu Anwar Kanit Laka Polrestabes Surabaya mengatakan beberapa instansi diajak untuk berkoordinasi mengenai perlintasan ini di antaranya Dishub Surabaya, PT KAI, Korem 084 dan masyarakat sekitar.
“Kalau tetap dibuka, maka penjaganya jangan satu orang, harus dua orang atau lebih. Tapi kalau betul-betul tidak bisa, kita lakukan penutupan (permenen). Hasil koordinasinya masih belum final,” kata Iptu Anwar kepada Radio Suara Surabaya, Senin (6/12/2021).
Sementara ini, petugas kepolisian sudah memasang water barrier agar perlintasan tidak dilewati pengguna jalan.
“Kami pasang water barrier agar masyarakat tidak trauma dan melaksanakan kegiatan dengan tenang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Reza Rahmat Azhari (32 tahun) warga Surya Citra Residence, Waru, Sidoarjo pengemudi Suzuki Ertiga W 1636 SQ mobilnya hancur tertabrak kereta api KRD yang melintas dari Surabaya ke arah Sidoarjo, di perlintasan dekat Korem di Gayungan.
Beruntung, Reza dan Mega sang istri, langsung keluar dari mobil dan menyelamatkan diri.
Baca juga: Mobil Tertabrak KA di Ahmad Yani, Dua Penumpang Selamat
Baca juga: Petugas Pintu Perlintasan KA: Rambu Peringatan Sudah Menyala Merah
Menurut data command center berdasarkan keterangan saksi dari penjaga palang pintu, lampu peringatan menyala merah menandakan adanya kereta yang akan melintas. Dia pun sudah memberi isyarat. Namun, Reza sudah telanjur melajukan mobilnya hingga melintasi rel.
Baca juga: Ertiga Tertabrak KA di Gayungan, Pengemudi : Tidak Ada Rambu, Saya Disuruh Jalan Terus
Keterangan tersebut kemudian dibantah oleh Reza. Menurutnya, tidak ada rambu peringatan apapun di perlintasan itu. Bahkan, penjaga palang pintu meminta Reza tetap melaju. Palang pintu juga dalam kondisi terbuka.
Para warganet yang melihat peristiwa ini, juga mempertanyakan perlintasan kereta api yang saat ini dibuka kembali. Padahal sebelumnya, perlintasan tersebut ditutup karena rawan kecelakaan.
Iptu Anwar sendiri menyebut, sebelum kecelakaan yang menimpa Reza, tercatat sudah ada tiga kali kecelakaan dengan kronologi yang serupa.(tin/rst)