Sabtu, 23 November 2024

Pariwisata Jadi Target Pemulihan Pertama di Bali

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Wisatawan berjalan di sekitar deretan rumah tradisional di Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Jumat (26/2/2021). Sebanyak 177 desa wisata yang tersebar di wilayah Bali diharapkan dapat membantu upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali yang terdampak pandemi Covid-19. Foto: Antara/Fikri Yusuf.

Wayan Koster Gubernur Bali mengatakan, sektor pariwisata adalah target pertama dalam tahapan pemulihan perekonomian di Pulau Dewata dari dampak pandemi Covid-19.

“Saya bersama sejumlah Menteri terkait sudah merumuskan zona hijau yang akan boleh dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara,” kata Koster saat mendampingi Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan meninjau vaksinasi drive thru di kawasan BNDCC Nusa Dua, Badung, Minggu (28/2/2021).

Koster mengapresiasi gerakan vaksinasi nasional serentak yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Gerakan ini menjadi bagian dari tahapan pemulihan perekonomian di Bali, khususnya sektor pariwisata.

Orang nomor satu di Bali itu mengajak masyarakat mendukung dan menyukseskan program nasional yang diarahkan bagi pariwisata dalam percepatan pemulihan kondisi perekonomian di Bali.

“Tidak perlu takut untuk divaksin. Apabila kita bisa melakukan dengan cepat, maka pemulihan pariwisata juga akan lebih cepat,” kata Koster seperti dilansir Antara.

Budi Gunadi Sadikin Menkes bilang, pelaku sektor pariwisata jadi prioritas utama sebagai penerima vaksinasi di masa pandemi Covid-19 ini. Mengingat pariwisata adalah tumpuan perekonomian masyarakat Bali.

Dia tambahkan, gerakan vaksinasi gotong-royong antara pemerintah daerah dengan pihak swasta yang diawasi langsung Kementerian Kesehatan itu juga merupakan gebrakan bersama melawan Covid-19.

Ada 5.000 pelaku pariwisata di Bali yang menjadi sasaran vaksin Sinovac kali itu, termasuk kaum lansia, serta graber, baik pengemudi maupun pengantar makanan.

“Layanan vaksinasi drive thru yang terpusat di kawasan BNDCC Nusa Dua itu adalah layanan vaksinasi pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Layanan vaksinasi drive thru adalah sinergitas Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, serta dengan Grab dan Good Doctor di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan,” kata Budi Gunadi.

Dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya pemulihan pariwisata di tengah masa pandemi, pihaknya mengajak agar masyarakat turut mendukung pelaksanaan gerakan vaksinasi gotong-royong ini dan jangan takut untuk divaksin. Indonesia rencananya akan menggunakan empat jenis vaksin yakni Sinovac, Astra Zeneca, Pfizer Inc and Biontech, dan Novavax.

“Kita di Indonesia menggunakan empat jenis vaksin, karena dunia yang mengalami pandemi Covid-19 ini saling berebut untuk mendapat vaksin. Selama sudah lulus uji coba dan memiliki izin dari WHO dan juga BPOM lebih baik kita gunakan,” ujarnya.

“Di Indonesia tercatat jumlah warga meninggal akibat Covid-19 sebanyak 300 orang per hari atau 9.000 per bulan. Apabila kita menunda gerakan vaksinasi ini maka kematian akibat Covid-19 per tahunnya adalah 108.000 orang. Oleh sebab itu secepat-cepatnya kita lakukan vaksinasi untuk masyarakat luas. Dan vaksin ini bukan untuk bisnis, tetapi murni untuk social activity,” ucapnya.

Sementara Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang menghadiri acara itu lewat aplikasi virtual menambahkan, pemulihan pariwisata Bali melalui program gerakan vaksinasi nasional ini menginspirasi seluruh dunia.

“Untuk itu mari hari ini kita lakukan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, khususnya Bali. Kita mulai vaksinasi sebagai salah satu langkah penyelesaian Covid-19,” kata Sandi.

Pelaksanaan gerakan vaksinasi nasional, sekaligus drive thru vaksinasi ini diharapkan menjadi momentum untuk Bali kembali bangkit dan terbebas dari Covid-19, sehingga perekonomian bisa kembali pulih.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs