Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri bersama Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI, hari ini meninjau langsung penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Selain bertemu Forkompinda setempat, Panglima TNI dan Kapolri juga melakukan silahturahmi dengan para tokoh agama di Bangkalan, Madura. Hal itu dilakukan untuk merangkul para pemuda agama dan tokoh masyarakat setempat untuk bergandengan tangan mencegah penyebaran virus corona di wilauah tersebut.
Sigit mengatakan, kerjasama tokoh agama dengan Forkopimda tersebut sebagai upaya memaksimalkan untuk pencegahan Covid-19.
Menurut Sigit, peran dari tokoh agama setempat sangat penting untuk menyampaikan sosialisasi dan edukasi soal kedisplinan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker di lingkungan masyarakat.
“Berdasar penelitian Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, masker masih menjadi hal yang ampuh menangkal penyebaran virus corona,” kata Sigit.
Sigit menyampaikan kepatuhan masyarakat Madura dalam memakai masker sangat rendah di Madura. Padahal salah satu alat yang bisa menangkal Covid-19 adalah masker bagi seluruh masyarakat, baik yang sehat maupun sakit
Tak hanya itu, Sigit juga mengajak tokoh agama untuk menyampaikan pentingnya proses 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Mengingat, masih ditemukan beberapa masyarakat yang tidak mau atau sulit untuk melakukan tes Swab Antigen ataupun RT-PCR. Padahal tujuannya agar bisa diketahui siapa yang sakit, dan bisa dipisahkan dengan yang sehat.
Kapolri juga menegaskan kepada warga bahwa pemerintah bisa mengusahakan pengobatan dan perawatan pasien Covid-19
Senada, Panglima TNI menyatakan bahwa tokoh agama di Madura memiliki peran besar untuk menyampaikan kepada masyarakat atas pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
Untuk menekan angka Covid-19 di Bangkalan, Hadi menekankan pentingnya pembatasan mobilitas dari masyarakat yang terkonfirmasi positif virus corona, serta melakukan pelaksanaan program vaksinasi nasional.
“Tracing kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil PCR juga penting, selain Isolasi mandiri yg harus tetap dilakukan,” kata Hadi.
Perlu diketahui, sehari sebelumnya pada Jumat (11/6/2021) Mayjen TNI Suharyanto Pangdam V Brawijaya, beserta Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jawa Timur juga meninjau Bangkalan terkait Penanganan Covid-19 di kabupaten tersebut.
Suharyanto menyatakan ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit rujukan covid-19 di Kabupaten Bangkalan, mencapai 80%. Untuk itu pemerintah berupaya menyediakan tempat isolasi mandiri di Balai Pengembangan Wilayah Surabaya dan Madura (BPWS), Balai Diklat Pemda Bangkalan, dan Universitas Bangkalan. (ton/tin/iss)