Sabtu, 23 November 2024

Panglima TNI: Banyak Pos TNI Tidak Memiliki Sarana Komunikasi Terkendala Ketersediaan Sinyal

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Prajurit TNI mengatur strategi dan memperkirakan posisi lawan sebelum melakukan serangan dalam Latihan Gabungan TNI 2014 di Asembagus, Situbondo 2014.
Foto : Dokumen suarasurabaya.net

Jenderal Andika Perkasa Panglima TNI menegaskan, sejak ditunjuk Joko Widodo Presiden menjadi Panglima TNI, dirinya langsung melakukan orientasi. Menurut dia, masih banyak titik operasi TNI yang belum terjangkau akses komunikasi.

Pernyataan Panglima disampaikan usai bertemu dengan Johnny Gerald Plate Menteri Komunikasi dan Informatika. Dalam pertemuan tersebut Menkominfo berjanji akan menyediakan 200 akses internet di pos layanan TNI wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) tahun depan.

“Tidak hanya pada wilayah perbatasan seperti di Kalimantan dan Papua tetapi juga di beberapa kepulauan lainnya. Ternyata begitu banyak pos kita yang tidak ada sarana komunikasi. Karena apa? Karena memang sinyalnya tidak ada, sehingga untuk laporan saja harus nyeberang pulau,” jelas Andika bersama Menkominfo saat memberi keterangan pers di kantor Kominfo, Selasa (28/12/2021).

Panglima TNI mencontohkan kondisi Pulau Dana Rote di Nusa Tenggara Timur. Kata dia, akses komunikasi yang sulit membuat koordinasi menjadi terhambat.

“Pulau Dana Rote ini, Pak Menteri sangat paham wilayah itu, (prajurit) untuk laporan harus nyeberang ke Pulau Rote, baru bisa laporan apa perkembangannya. Kan tidak bisa kita membiarkan pos-pos itu misalnya tanpa komunikasi sama sekali. Kalau ada apa-apa bagaimana?” ungkapnya.

Menurut Andika, tantangan komunikasi juga terjadi di daerah perbatasan lain seperti titik pos TNI di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, serta wilayah yang dekat dengan Sulawesi Tenggara.

“Di Taliabu, di Kepulauan Sula itu sangat sulit. Jadi kami selama ini mendapatkan anggaran dari pemerintah dalam hal telekomunikasi ICT itu melalui Telkom, tetapi anggaran itu kan sangat terbatas sehingga kami diskusikan dengan Telkom sebagai mitra yang memang selama ini mendukung ICT TNI dan Kementerian Pertahanan, ternyata jalan buntu untuk 2022 karena memang jumlah anggarannya,” paparnya.

Oleh karena itu, dalam pertemuan dengan Menkominfo, Panglima TNI mengapresiasi program dan kebijakan sektor infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia, khususnya untuk wilayah 3T.

“Pagi ini saya menghadap Menteri Kominfo karena kami berharap mungkin ada solusi, dan ternyata benar-benar ada solusi. Jadi kami akan didukung 2022 ini melalui program yang memang juga sudah berjalan dilakukan oleh Kominfo, Nilainya menurut saya cukup sangat membantu untuk menyediakan konektivitas titik-titik (layanan pos TNI),” ungkapnya.(faz/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs