Jumat, 22 November 2024

Operasi Ketupat Jatim Diperpanjang Hingga 31 Mei 2021

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi PPKM. Grafis: suarasurabaya.net

Polda Jatim memperpanjang pelaksanaan Operasi Ketupat hingga 31 Mei 2021. Kombes Pol Latif Usman Dirlantas Polda Jatim mengatakan, tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Sebanyak 9 pos antar provinsi, 20 pos antar rayon, dan 45 pos exit tol didirikan di wilayah Jatim,” kata Latif pada Radio Suara Surabaya, Senin (24/5/2021).

Pihaknya juga akan melakukan random sampling kepada pelaku perjalanan transportasi yang masuk maupun keluar wilayah Jatim.

“Begitu juga untuk rayon atau tempat-tempat kegiatan masyarakat, baik mal maupun tempat wisata, kita akan lakukan beberapa kegiatan random test,” tambahnya.

Orang yang melakukan perjalanan masuk maupun keluar wilayah Jatim dan tidak membawa surat bebas Covid-19 baik dari hasil rapid test antigen maupun Genose akan dilakukan random test di pos-pos terdekat. Termasuk dengan penumpang kendaraan umum seperti bus.

Jika hasil tes reaktif, akan dilakukan tes PCR. Apabila dinyatakan positif Covid-19, akan dikirim ke rumah sakit rujukan, tempat melakukan isolasi.

Menurut keterangannya, perpanjangan Operasi Ketupat digelar karena melihat adanya peningkatan pelaku perjalanan setelah Hari Raya Idulfitri.

“Tentunya mengalami peningkatan, apalagi ini sudah tanggal 24, yang tadinya operasi bersama tanggal 24, tetapi ini diperpanjang. Tapi memang peningkatannya belum terlalu tinggi, tetapi sudah mengalami peningkatan dari H+1 hingga H+3 sudah berbeda jauh, ada peningkatan sekitar 50 persenan,” jelasnya.

“Ada kemungkinan mereka memang sudah mengetahui bahwa tanggal 6-17 tidak boleh melakukan perjalanan, akhirnya di tanggal 18 kemarin memang ada peningkatan tentunya itu akan dimanfaaatkan karena tidak ada penyekatan hanya pengetatan. Kemudian tanggal 24 juga ada peningkatan kembali jadi seperti sudah mulai berjalan normal seperti biasa arus lalu lintas di Jatim,” paparnya.

Pihaknya berharap bisa mengendalikan masyarakat untuk tetap berada di rayonnya, sehingga bisa kembali normal dan tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19.

“Kalau lihat di wilayah Jatim sendiri, rata-rata memang orang akan menuju wisata khususnya wilayah Malang,” kata Kompes Pol Latif ketika ditanya tujuan perjalanan masyarakat selama libur Lebaran.

Berkaitan dengan pengendara yang lolos melewati pos-pos penjagaan pada masa pengetatan yang sebelumnya dikatakan berakhir pada 24 Mei ini, pihaknya mengakui itu terjadi ketika petugas yang berjaga sedang berganti atau sedang istirahat.

Ia juga mengatakan pengetatan perjalanan berbeda dengan peniadaan mudik.

Kombes Pol Latif juga menyerukan masyarakat untuk bekerja sama dengan tidak melakukan perjalanan jika tidak mendesak.

“Tentunya pengetatan yang kami lakukan bukan untuk mengganggu aktivitas masyarakat tetapi apa yang kami lakukan dari instruksi. Kami mengharap kesadaran masyarakat. Mari kita betul-betul menjaga jangan sampai Covid-19 ini bisa menyebar dan mudah-mudahan segera berakhir. Oleh sebab itu kepatuhan atau kedisiplinan masyarakat, diawasi atau tidak diawasi, dibutuhkan kesadaran masing-masing,” paparnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian jika merasa tidak sehat dan segera melakukan rapid test untuk memastikan kondisi kesehatannya sendiri.(frh/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs