Jumat, 22 November 2024

Nurhadi Jurnalis Tempo di Surabaya Menangkan Udin Award 2021

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Nurhadi (kanan) Jurnalis Tempo di Surabaya yang mengalami kekerasan oleh oknum kepolisian. Foto: dok. suarasurabaya.net

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia kembali memberi penghargaan Udin Award. Pada 2021 ini, penghargaan diberikan kepada Nurhadi Jurnalis Tempo di Surabaya yang mengalami kekerasan.

Musdalifah Fachri Koordinator Udin Award 2021 dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/8/2021), menjelaskan, dewan juri berpendapat Nurhadi mengalami kekerasan fisik secara langsung dan berlanjut karena aktivitas jurnalistiknya.

“Kekerasan yang dialami Nurhadi terus berlanjut hingga saat ini karena hilangnya hak dia sebagai jurnalis untuk dapat beraktivitas menjalankan profesinya. Oleh karena itu, Nurhadi sampai saat ini masih berada dalam perlindungan LPSK,” kata Musdalifah.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memutuskan akan tetap melindungi Nurhadi karena tersangka pelaku kekerasan yang berasal dari kepolisian di Surabaya belum juga ditahan.

Nurhadi pun dinilai masih berada dalam ancaman kekerasan.

Musdalifah pun menegaskan, Udin Award merupakan penghargaan yang diberikan AJI sebagai upaya mendorong kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di Indonesia.

Udin Award diambil dari nama panggilan wartawan harian Bernas Fuad Muhammad Syafruddin yang meninggal pada 16 Agustus 1996 di Yogyakarta.

Udin dianiaya orang tak dikenal karena pemberitaan yang dia tulis pada 13 Agustus 1996. Dia meninggal 3 hari kemudian dan sampai sekarang kasusnya tidak diusut tuntas. Sehingga pembunuh Udin masih berkeliaran.

Melalui Udin Award, AJI ingin memberikan penghargaan kepada jurnalis maupun kelompok jurnalis profesional. Selain itu, mereka yang punya dedikasi pada dunia jurnalistik, serta menjadi korban kekerasan baik fisik atau psikis karena terkait langsung dengan aktivitas jurnalistiknya.

Dewan juri menyatakan Udin Award 2021 harus menjadi pengingat bahwa aparat penegak hukum sebagai kelompok yang memiliki otoritas masih menjadi bagian dari pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

“Penghargaan Udin Award 2021 harus menjadi pengingat bahwa penegakan hukum atas kasus kekerasan terhadap jurnalis masih kerap diintervensi sehingga seorang jurnalis yang jadi korban justru mengalami kekerasan berlanjut,” kata Latifah Anum Siregar, juri Udin Award 2021.

Dewan juri berharap, penghargaan Udin Award 2021 bagi Nurhadi harus mampu memaksa aparat penegak hukum untuk sungguh-sungguh memperhatikan masalah kekerasan terhadap jurnalis, dan serius menjalankan proses hukum terhadap para pelaku yang merupakan anggota kepolisian.

“Kami harus terus berjuang untuk kemerdekaan pers serta memenuhi hak warga negara untuk mendapatkan informasi. Kami harus terus berjuang untuk menghentikan kekerasan terhadap jurnalis, dan memperjuangkan keadilan bagi jurnalis yang menjadi korban kekerasan,” kata perempuan aktivis pembela HAM di Papua itu.

Dua juri lainnya, Ade Wahyudin dan Aryo Wisanggeni menjelaskan, integritas dan profesionalitas kandidat menjadi kunci penilaian untuk penghargaan Udin Award 2021. Keduanya menilai, Nurhadi memenuhi semua kriteria ini.

Sewaktu menerima kekerasan fisik, Nurhadi cukup kuat dan tidak mudah dinegosiasi dengan tawaran uang atau isu lainnya.

Beberapa liputan investigasi yang dikerjakan Nurhadi juga memperlihatkan dirinya gigih memperoleh informasi secara independen dan profesional. Selain itu, laporan investigasinya memiliki dampak yang kuat untuk publik.

Pada 2019, Nurhadi melakukan liputan investigasi terkait pengelolaan limbah B3 di markas militer Surabaya. Dia dapat ancaman kekerasan tetapi tetap konsisten menjadi jurnalis profesional.

Dewan juri menilai Nurhadi punya komitmen tinggi untuk bekerja secara profesional sehingga mampu menginspirasi publik untuk mengawal pers yang bebas dan independen.

Penghargaan Udin Award 2021 melalui proses sekitar 3 minggu sejak 1 Juli sampai 23 Juli 2021 lalu.

Panitia mengirimkan surat kepada lebih 30 AJI kota dan lembaga-lembaga mitra AJI untuk dapat mengirimkan usulan nama kandidat Udin Award 2021.

Panitia menerima lima usulan nama kandidat penerima Udin Award 2021. Lima nominator itu diusulkan oleh 3 AJI kota, yaitu AJI Surabaya, AJI Balikpapan, dan AJI Medan.

Selain itu, Anggota AJI Jakarta dan jurnalis di Kota Bengkulu masing-masing mengusulkan satu nama.(ant/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs